Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BRIsyariah Tbk. mendapatkan tambahan kuota kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi pemerintah dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 2.000 unit. Dengan tambahan kuota tersebut, total kuota FLPP untuk BRI Syariah pada tahun ini menjadi sebanyak 10.700 unit.
Emiten perbankan berkode saham BRIS ini ptimistis penambahan kuota FLPP dari Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) tersebut akan disalurkan secara maksimal hingga akhir tahun. Hingga kuartal II/2020, BRI Syariah telah menyalurkan 95% dari total kuota awal yang diberikan oleh pemerintah, yakni sekitar 8.200 dari 8.700 unit.
Direktur Bisnis Ritel BRI Syariah Fidri Arnaldy menjelaskan strategi perseroan untuk memaksimalkan penyaluran KPR FLPP yakni memperkuat sinergi dan kolaborasi dari beberapa pihak.
"Kami akan berusaha dengan maksimal untuk menyalurkan KPR FLPP hingga akhir tahun ini sesuai target dan sasaran dari Kementerian PUPR," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (27/8/2020).
Strategi BRIS untuk menyalurkan KPR FLPP yakni dengan menggandeng developer yang memiliki reputasi baik dan berkomitmen membangun rumah harga terjangkau berkualitas baik, menyasar pada kelompok pekerja. Di samping itu, penyaluran KPR FLPP bakal didorong oleh aplikasi Sikasep dan Sikumbang.
Sebelumnya, pada 21 Juli 2020, BRI Syariah telah menyelenggarakan akad serentak 2.500 nasabah KPR FLPP. Kegiatan Akad Serentak 2.500 Nasabah Rumah Bersubsidi Pemerintah ini dilakukan di 40 kota seluruh Indonesia dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti sektor perumahan masih diminati di tengah pandemik.
BRI Syariah menyalurkan FLPP sejak 2012. Setiap tahun BRI Syariah mendapat peningkatan kuota. Pada 2019, BRIS menyalurkan 7.672 unit kuota, atau 111% dari target kuota 2019. Adapun total realisasi FLPP sejak 2012 hingga 2020 sebesar Rp4,48 triliun untuk 38.089 unit rumah.
FLPP turut berkontribusi terhadap pertumbuhan pembiayaan konsumer BRI Syariah yang tumbuh sekitar 52,62% pada kuartal II/2020 secara year on year (yoy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel