Bos Bank Banten: Reverse Stock Bagian dari Penambahan Modal

Bisnis.com,27 Agt 2020, 21:18 WIB
Penulis: Ni Putu Eka Wiratmini
PT Bank Pembangunan Daerah Banten (BEKS)./Dok. Bank Banten

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Banten mengharapkan pelaksanaan penggabungan nilai saham perseroan (reverse stock) akan mendapatkan respon positif dari pemegang saham karena akan memberi keuntungan dalam hal peningkatan modal perseroan.

Bank Banten akan mengajukan persetujuan terlebih dahulu mengenai rencana reverse stock ini kepada RUPSLB yang akan digelar pada 2 Oktober 2020. Nantinya, akan dilakukan penggabungan nilai nominal saham perseroan dengan rasio setiap 10 saham lama menjadi 1 saham dengan nilai nominal baru.

Dengan reverse stock tersebut, nilai nominal saham seri A yang semula Rp100 dapat menjadi Rp1.000 per lembar dan saham seri B yang semulai Rp18 dapat menjadi Rp180 per lembar. Pelaksanaan penggabungan nilai nominal saham tersebut akan mengakibatkan kepemilikan saham dalam bentuk pecahan atau kurang dari 1 saham.

Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa mengatakan reverse stock ini adalah proses yang harus dilakukan oleh perseroan agar penambahan modal melalui penawaran umum terbatas (PUT) dapat terlaksana. Pelaksanaan PUT dinilai merupakan salah satu langkah strategis perseroan untuk dapat menciptakan nilai tambah bagi segenap pemangku kepentingan.

Reverse stock dan PUT adalah rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dalam meningkatkan permodalan bank.

"Kami mengharapkan dukungan dari para pemegang saham, karena seyogyanya penambahan modal melalui mekanisme PUT ini memberikan kesempatan pertama kepada para pemegang saham untuk dapat menggunakan haknya.

Jika permodalan membaik, diiharapkan ketahanan institusi maupun kemampuan untuk menangkap peluang pertumbuhan yang berkelanjutan dapat meningkat, melalui pengembangan bisnis yang sehat, khususnya untuk penyaluran kredit serta penguatan struktur keuangan perseroan.

Fahmi mengatakan PUT dilakukan guna mengakomodir rencana penambahan modal perseroan oleh pemerintah Provinsi Banten melalui Banten Global Development senilai Rp1,55 triliun.

"Sehingga dengan demikian, dalam PUT kali ini pemerintah Provinsi Banten selaku Pemegang Saham Pengendali Terakhir Bank Banten berencana untuk melakukan penguatan permodalan Bank Banten. Kami pikir sangat jelas sekali bahwa PUT yang akan dilaksanakan akan menambah permodalan perseroan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini