Minat Masyarakat Membeli Rumah dengan KPR Syariah Terus Meningkat

Bisnis.com,28 Agt 2020, 20:56 WIB
Penulis: Yanita Petriella
Deretan hunian berdiri di perumahan di kawasan Nanjung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat./Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Minat masyarakat untuk memiliki rumah dengan memanfaatkan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) syariah terus menunjukkan tren meningkat.

Country Manager Rumah.com Marine Novita mengatakan hal itu sejalan dengan perkembangan positif perbankan syariah di Indonesia.

“Pertumbuhan KPR syariah lebih tinggi dibandingkan dengan KPR konvensional yang tumbuh single digit,” ungkapnya melalui siaran pers pada Jumat (28/8/2020).

Dia mengungkapkan tren positif KPR syariah ini juga tecermin dari hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2020 di mana terjadi kenaikan preferensi konsumen untuk memilih KPR Syariah menjadi 35 persen responden pada semester II/2020 dari sebelumnya 29 persen responden pada semester I/2020.

Sebaliknya peminat KPR konvensional turun dari 37 persen responden pada semester I/2020 menjadi 29 persen responden pada semester II/2020.

Rumah.com Consumer Sentiment Study ini adalah survei berkala yang diselenggarakan dua kali dalam setahun oleh Rumah.com bekerja sama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura.

Hasil survei kali ini diperoleh berdasarkan 1.007 responden dari seluruh Indonesia yang dilakukan pada Januari hingga Juni 2020.

Di sisi lain perbankan syariah terus menunjukkan perkembangan yang positif dari tahun ke tahun.

Data industri perbankan menunjukkan bahwa sepanjang 2014 hingga 2018, perbankan syariah mampu mencatat compounded annual growth rate (CAGR) sebesar 15 persen, lebih tinggi dari industri perbankan nasional yang mencatat CAGR 10 persen.

Berdasarkan data Statistik Perbankan Syariah (SPS) Mei 2020 yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Juli 2020, pembiayaan bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) untuk pemilikan rumah tinggal dan apartemen mencapai Rp86,774 triliun. Nilai ini merupakan pertumbuhan sebesar 16,39 persen secara tahunan (yoy) dari sebelumnya Rp74,557 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini