KONI Papua Berkeras Tak Pertandingkan 10 Cabang Olahraga

Bisnis.com,28 Agt 2020, 02:07 WIB
Penulis: Newswire
Stadion Papua Bangkit yang akan digunakan untuk pagelaran PON tahun depan./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua berkeras tidak mempertandingkan 10 cabang olahraga yang telah dicoret dari Pekan Olahraga Nsional (PON) 2021.

Pembahasan seputar 10 cabang olahraga (cabor) yang dicoret dari PON Papua kembali muncul bahkan masih menjadi perdebatan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI 2020 secara virtual pada Kamis (27/8/2020).

“Mengenai 10 cabor yang ingin dipertandingan di luar Papua, mohon juga dipertimbangkan surat Gubernur Papua yang telah dilayangkan ke KONI Pusat karena surat itu terkait dengan banyak konsekuensi,” ujar perwakilan Papua.

Sementara itu, beberapa perwakilan KONI provinsi menyatakan harapannya agar 10 cabang tersebut tetap dipertandingkan, meskipun di luar Papua.

KONI Papua lantas menanggapi bahwa ada yang kembali memanas-manasi masalah 10 cabang tersebut, padahal sebelumnya disetujui bahwa 10 cabang itu tidak dipertandingkan di PON yang seharusnya digeklr pada 2020 ini, tetapi ditunda setahun akibat pandemi corona.

"Di satu sisi, di dalam penetapan, cabor-cabor meminta dilaksanakan di Jawa Timur, sementara dalam Peraturan Pemerintah (PP) disebutkan tuan rumah bersama harus dekat letak geografisnya dengan tempat pelaksanaan utama, dilihat dari itu juga sudah bertentangan. Saya bingung, karena ini seakan mengulang-ulang masalah 10 cabor ini lagi. Itu siapa yang memanasi sebenarnya," kata perwakilan Papua.

Total hanya 37 cabor yang akan dipertandingkan di PON Papua. Sebanyak 10 cabor yang dicoret dari PON 2021 adalah balap sepeda, bridge, dansa, gateball, golf, petanque, ski air, soft tennis, tenis meja, dan woodball. Namun, 10 cabang tersebut masih bisa dipertandingkan apabila PP No.17 Tahun 2008 Pasal 17 ayat (3) direvisi.

Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman menanggapi bahwa pihaknya tak akan mengabaikan hal-hal yang menjadi konsensus di awal, termasuk surat dari Gubernur Papua yang menolak mempertandingkan 10 cabang tersebut.

“Hal tersebut akan jadi pertimbangan KONI Pusat, Menpora, dan PB PON. Kami terus berkoordinasi dengan pimpinan cabor. Kami tidak akan mengabaikan hal-hal yang jadi konsensus di awal," ucap Marciano.

Selanjutnya, KONI Pusat masih akan menggelar Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Musornaslub) dalam 2 pekan hingga satu bulan ke depan demi mendapatkan legalitas atas keputusan-keputusan yang dihasilkan dari Rakernas 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini