Tutup Ruang Perawatan, RSUP Persahabatan Bantah Adanya Zona Hitam Corona

Bisnis.com,29 Agt 2020, 20:55 WIB
Penulis: Nyoman Ary Wahyudi
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan di Jakarta Timur. Foto: Google Maps April 2019

Bisnis.com, JAKARTA — Plt. Direktur Utama RSUP Persahabatan Mursyid Bustami membatantah isu yang beredar ihwal zona hitam di lingkungan RSUP Persahabatan, Jakarta Timur.

“Penutupan Ruang Melati Atas di RSUP Persahabatan, dalam rangka pelaksanaan dekontaminasi ruang tersebut. Adapun, tahap pertama pelaksanaan pada ruang Melati Atas dan selanjutnya dilakukan bertahap untuk ruangan perawatan lainnya,” kata Mursyid melalui keterangan resmi pada Sabtu (29/8/2020).

Mursyid menerangkan Penutupan Ruang Melati Atas tidak mengakibatkan terganggunya pelayanan pasien Covid -19. Pasalnya, rata-rata jumlah pasien Covid-19 yang dirawat sebanyak 130 sampai dengan 160 pasien sementara ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19 sebanyak 189 tempat tidur.

“Pelayanan pasien baik di ruangan perawatan isolasi covid yang lain, ruangan perawatan post-covid, ruangan perawatan non-Covid kemoterapi, IGD covid, poli klinik reguler, poli klinik eksekutif maupun poli klinik suspek melati tetap berjalan seperti biasa sesuai ketentuan rujukan maupun protokol kesehatan yang berlaku,” ujarnya.

Sebelumnya, Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Erlina Burhan menuturkan, pihaknya terpaksa menolak puluhan pasien rujukan Covid-19 dari sejumlah rumah sakit lantaran tempat tidur yang disiapkan sudah penuh terisisi.

“Kita lagi full ini dan banyak rujukan yang kita tolak karena enggak ada tempat, ada beberapa hampir 50 sampai 70 pasien antreannya,” kata Erlina melalui sambungan telepon kepada Bisnis pada Rabu (12/8/2020).

Ihwal antrean itu, Erlina menuturkan, pihaknya mesti menunggu pasien yang terinfeksi Virus Corona penyebab Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh untuk dapat tempat tidur kosong, sehingga pasien rujukan yang mengantre bisa mendapat tempat tidur tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini