Luncurkan Alkespintar.id, Gakeslab Jaga Praktik Sehat Pengadaan

Bisnis.com,30 Agt 2020, 14:21 WIB
Penulis: Ipak Ayu H Nurcaya
Pekerja mengemas masker di pabrik alat kesehatan PT Kasa Husada Wira Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (31/1/2020)./ ANTARA - Didik Suhartono

Bisnis.com, JAKARTA — Gabungan Alat Kesehatan Indonesia (Gakeslab) menyatakan marketplace yang baru saja diluncurkan, Alkespintar.id, selalu menjaga koridor praktik yang sehat sesuai dengan regulasi yang ada.

Pasalnya, berdasarkan data Komisi Pemberantasan Korupsi, 70 persen kasus korupsi yang ada di Indonesia berasal dari kegiatan dan transaksi pengadaan barang maupun jasa.

Alkespintar.id merupakan marketplace pengadaan alat-alat kesehatan dan laboratorium barang serta jasa yang dibutuhkan rumah sakit, klinik, bidan, dan fasilitas pelayanan kesehatan lain di seluruh Indonesia.

"Anggota Gakeslab juga banyak yang telah mengikuti training kode etik dari lembaga KPK agar terus dapat berbisnis dengan benar. Selain itu, pengembangan Alkespintar.id ini sudah melalui telaah e-katalog LKPP agar menjadi pelengkap untuk pengadaan alkes," kata Sekretaris Jenderal Gakeslab Randy H. Teguh kepada Bisnis, Minggu (30/8/2020).

Randy menambahkan Alkespintar.id juga telah mendapat apresiasi Praktik Baik dari KPK bersama dua platform lainnya yakni Siplah milik Kemendikbud dan Mbiz yang menjadi mitra Pemprov Jawa Barat.    

Menurut Randy, Alkespintar.id juga menjadi salah satu produk transformasi asosiasi alkes dengan sekitar 500 anggota di Tanah Air ini. Pasalnya, seiring berjalan waktu ditambah adanya pandemi Covid-19 saat ini telah membuka mata pelaku industri alkes dan seluruh lapisan masyarakat pentingnya kecepatan mendapatkan alkes yang berstandar, mudah, dan transparan.

"Kami juga terus upayakan komunikasi dengan LKPP agar Alkespintar.id bisa diadopsi sehingga memudahkan rumah sakit pemerintah juga mengakses dalam memenuhi kebutuhan alkes," ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Keuangan, anggaran dalam APBN 2019 untuk pengadaan alat-alat kesehatan di rumah sakit-rumah sakit pemerintah sekitar Rp9 triliun. Pada 2020, anggaran itu meningkat jadi Rp18 triliun karena pandemi Covid-19.

Jika digabungkan dengan anggaran APBD, BUMN, dan swasta, ujarnya, total belanja alat-alat kesehatan di Indonesia rerata berkisar Rp50 triliun.

Sebaliknya, data Kementerian Kesehatan mencatat jumlah rumah sakit di Indonesia mencapai 2.826 buah pada tahun ini. Jumlah ini terdiri dari 1.036 rumah sakit pemerintah dan 1.790 rumah sakit swasta.

Alhasil, total nilai pangsa pasar alat-alat kesehatan dan laboratoriom di Indonesia diperkirakan sebesar Rp150 triliun pada tahun ini, dengan rerata pertumbuhan 4 persen per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini