Bisnis.com, BALIKPAPAN – Ekonomi Kalimantan Timur pada kuartal II/2020 mengalami kontraksi yaitu minus 5,46 persen. Triwulan III di proyeksi membaik meski belum positif.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur (BI Kaltim), Tutuk Cahyono, mengatakan bahwa perkirakan tersebut mengacu pada indikator ekonomi jangka pendek.
Pemerintah baik daerah maupun pusat mengeluarkan kebijakan beberapa stimulus. Ini membuat adanya perbaikan cukup besar pada industri pengolahan, terutama beroperasinya kilang minyak Balikpapan.
Selain itu terlihat pula membaiknya permintaan minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO).
“Diperkirakan akan membaik dari penyerapan lokal maupun luar negeri (LN),” katanya saat dihubungi akhir pekan lalu.
Tutuk menjelaskan bahwa sektor lainnya juga mulai bergerak, seperti transportasi dan hotel. Kebijakan tatanan hidup baru (new normal) berdampak pada perjalanan dan okupansi.
“Hal ini terkonfirmasi dari rilis data BPS yang menunjukkan adanya perbaikan di akhir kuartal II 2020 dan diprakirakan akan terus membaik hingga akhir tahun 2020,” jelasnya.
BI Kaltim mencatat indeks keyakinan konsumen menunjukkan perbaikan pada Juli. Itu ditopang oleh meningkatnya keyakinan perbaikan kondisi ekonomi saat ini dan ke depan.
“Konsumsi pelan-pelan sudah mulai pulih sejalan dengan pelonggaran aktivitas,” tambah Tutuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel