Bareskrim Periksa Lima Pejabat Kejagung terkait Kebakaran Gedung

Bisnis.com,31 Agt 2020, 17:59 WIB
Penulis: Sholahuddin Al Ayyubi
Kondisi gedung utama Kejaksaan Agung yang terbakar di Jakarta, Minggu (23/8/2020). Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan petugas dari tim laboratorium forensik (Labfor) dan Inafis menunda olah tempat kejadian (TKP) kebakaran gedung Kejaksaan Agung karena terkendala asap sehingga belum dapat menjangkau secara keseluruhan lokasi kebakaran, rencananya olah TKP akan dilakukan pada Senin (24/8/2020). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA - Bareskrim Polri telah periksa lima orang petinggi Kejaksaan Agung terkait kasus kebakaran Gedung Utama Kejaksaan Agung pada tanggal 22 Agustus 2020 malam.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Awi Setyono menjelaskan selain lima pejabat Kejaksaan Agung, saksi lain yang diperiksa tim penyidik adalah 50 orang office boy, 20 cleaning service, dua orang teknisi, 20 pengamanan dalam dan tujuh orang tukang.

"Total saksi yang kami periksa ada 105 orang. Kita akan terus bekerja secara pararel," tuturnya, Senin (31/8/2020).

Menurut Awi, keterangan ratusan saksi tersebut akan dicocokkan dengan hasil tim laboratorium forensik (Labfor). Dia mengakui kendati sudah memeriksa ratusan orang saksi, namun penyidik Bareskrim Polri belum menemukan titik terang terkait dengan penyebab kebakaran Gedung Utama Kejagung tersebut.

"Masih proses. Nanti kita tunggu hasilnya apakah itu benar bencana atau ada faktor lain," katanya.

Seperti diketahui, gedung Kejaksaan Agung terbakar pada Sabtu (22/8/2020) malam. Sejumlah rekaman video menunjukkan besarnya api yang melahap gedung Kejaksaan Agung, Jalan Sultan Hasanudin Dalam, Kebayoran Baru, pada Sabtu malam (22/8/2020).

Dalam video yang diunggah di akun Twitter Dinas Penanggulangan Kebakaran & Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta, petugas pemadam terlihat berusaha memadamkan api yang berkobar di lantai atas gedung. 

Gedung Utama Kejaksaan Agung yang dibangun sekitar tahun 1970-an itu diperkirakan memiliki nilai buku sekitar Rp155 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini