Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) mulai merealisasikan penyaluran kredit dari penempatan uang negara untuk pemulihan ekonomi nasional. Selama dua pekan, perseroan menyalurkan kredit sekitar 14,71% dari target penyaluran.
Direktur Bisnis Ritel dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya menyampaikan penempatan uang negara dalam kegiatan pemulihan ekonomi nasionak di Bank Jateng sejak 13 Agustus 2020.
Sebagai informasi, Bank Jateng mendapatkan penempatan uang negara sebanyak Rp2 triliun. Perseroan menargetkan dapat meningkatkan kredit dua kali lipat dari dana penempatan itu.
Dia menyebut realisasi penyaluran kredit dari pemanfaatan dana PEN hingga 27 Agustus 2020 telah menyasar sebanyak 4.444 akun dengan plafon Rp588,46 miliar. Dengan begitu, penyaluran kredit mencapai 14,71% dari target penyaluran Dana PEN selama dua pekan.
"Realisasi dana PEN sampai dengan 27 Agustus 2020 sebanyak total NOA 4.444 dan total kredit Rp588,46 miliar," katanya, Senin (31/8/2020).
Perinciannya, realisasi di segmen konsumer menjadi yang paling besar yaitu 3.136 akun dengan jumlah kredit Rp363,59 miliar, diikuti segmen UMKM KUR sebesar 940 akun sebesar Rp123,23 miliar. Selanjutnya, segmen UMKM Non KUR sebanyak 324 akun dengan plafon Rp73,02 miliar, serta segmen korporasi sebanyak 44 akun dengan sebesar Rp26,62 miliar.
Dilihat dari sektornya, realisasi di sektor rumah tangga menjadi yang tertinggi yaitu 3.129 akun dengan plafon kredit sebesar Rp362,76 miliar, diikuti sektor perdagangan besar dan kecil sebanyak 795 akun dengan nilai Rp121,53 miliar.
Selanjutnya, realisasi di sektor industri pengolahan mencapai 139 akun dengan nominal Rp35,40 miliar. Serta, sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan sebanyak 133 akun dengan nilai kredit Rp15,91 miliar.
Adapun, sisanya tersebar di sektor jasa kemasyarakatan, konstruksi, penyediaan akomodasi, perikanan, jasa pendidikan, real estate, transportasi, jasa kesehatan, dan lain lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel