Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) optimistis mampu mencapai pertumbuhan kredit sesuai RBB setelah revisi sebesar 2,49 persen.
Pertumbuhan kredit perseroan tersebut bakal dibantu oleh penempatan uang negara untuk pemulihan ekonomi nasional.
Direktur Bisnis Ritel dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya menyampaikan perseroan telah mengajukan perubahan rencana bisnis bank (RBB) kepada OJK pada akhir Juni 2020.
Dalam perubahan tersebut, Bank Jateng mengkoreksi rencana penyaluran kredit tahun 2020 dari angka pertumbuhan semula sebesar 10 persen menjadi 2,49 persen.
Koreksi target pertumbuhan seiring dengan proyeksi dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian dengan memperhatikan analisis pakar, otoritas dan industri. Namun, rencana pertumbuhan ekspansi netto sebesar 2,49 persen masih dirasa berat.
Hal ini mengingat masih lemahnya permintaan kredit, terbatasnya sektor yang masih tumbuh karena Covid-19, persaingan kredit antar bank, dan adanya run off yang diperkirakan senilai Rp300 miliar sampai dengan Desember 2020.
"Dalam perkiraan kami, probabilitas Bank Jateng untuk mampu mencapai target pertumbuhan outstanding sebesar 2,49 persen tersebut adalah 90 persen," terangnya, Senin (31/8/2020).
Oleh karena itu, selain angka pertumbuhan itu, ekspansi perlu didorong untuk meng-cover pengurangan outstanding akibat pelunasan dan penghapusan kredit tersebut. Perseroan optimis dapat mencapai target kredit sepanjang tahun ini sesuai dengan RBB didorong penempatan dana pemerintah.
"Dengan adanya PUN [penempatan uang negara] yang diberikan kepada Bank Jateng sebesar Rp2 triliun dengan suku bunga yang rendah, maka Bank Jateng yakin dapat mencapai target kredit tahun 2020 sesuai RBB," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel