Ini Rencana Tiga Pilar Sejahtera (AISA) Setelah Suspensi Saham Dibuka

Bisnis.com,01 Sep 2020, 13:46 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Manajemen Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA) memaparkan hasil RUPS yang digelar di Jakarta, Rabu (26/2/2020). Dari Kiri ke Kanan : Direktur Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk., Charlie Dhungga, Direktur Utama AISA Lim Aun Seng, Komisaris Utama AISA Hengky Koestanto, dan Corporate Secretary AISA Michael Hadylaya./Ria Theresia Situmorang

Bisnis.com,JAKARTA — PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. tengah fokus menyiapkan aksi korporasi penggalangan dana setelah kini efek perseroan kembali diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Sekretaris Perusahaan Tiga Pilar Sejahtera Food Michael H. Hadylaya mengungkapkan perseroan berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Strategi itu sebagai salah satu upaya perbaikan kinerja.

“Jadwal berikutnya adalah pengumuman panggilan RUPS dan RUPS-nya 30 September 2020 mendatang,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (31/8/2020).

Emiten berkode saham AISA itu berencana menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 30 September 2020. Perseroan berencana menyelenggarakan PMTHMETD dan HMETD.

AISA akan melaksanakan private placement terlebih dahulu. Keputusan itu mengingat kebutuhan dana perseroan untuk memperbaiki kondisi keuangan perseroan khususnya untuk membayar utang atau kewajiban finansial perseroan dan memperkuat struktur permodalan sebagaimana diperlukan oleh perseroan.

Setelah private placement, AISA akan melakukan rights issue kepada para pemegang saham dalam jumlah sebanyak-banyaknya 1,5 miliar saham Seri B dengan nilai nominal Rp200. 

Seperti diketahui, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan perihal pembukaan kembali perdagangan efek AISA yang sudah disuspensi sejak 5 Juli 2018. Perdagangan efek itu mencakup saham, obligasi, dan sukuk perseroan di seluruh pasar sejak sesi I Perdagangan Efek Senin (31/8/2020).

“Harapan kami adalah pembukaan suspensi ini bisa menjawab harapan para pemegang saham bahwa perbaikan dan peningkatan daya saing perusahaan terus menjadi agenda prioritas manajemen saat ini,” ujar Michael.

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham AISA belum mampu bangkit dari zona merah sejak diperdagangkan kembali Senin (31/8/2020). Pergerakan kembali amblas 10 poin atau 6,37 persen ke level Rp147 akhir sesi pertama Selasa (1/9/2020).

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai secara teknikal belum ada potensi kenaikan harga. Transaksi pada perdagangan Senin (31/8/2020) menurutnya tergolong kecil.

“Kecenderungan jual oleh investor yang sudah lama ingin menjual saham ini namun tidak bisa diakibatkan oleh suspensi,” jelasnya.

Secara terpisah, Analis PT Panin Sekuritas Tbk. William Hartanto mengungkapkan saat ini banyak investor yang ingin segera melepas saham AISA. Pasalnya, dana yang dimiliki sudah lama terkunci sehingga ingin mengurangi risiko.

“Namun, ke depannya prospek AISA akan ditentukan dari laporan keuangannya, jika bisa membaik terus maka akan menarik kepercayaan investor kembali,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini