Bisnis.com, JAKARTA — Perluasan cakupan asuransi barang milik negara atau BMN oleh pemerintah dinilai dapat membuat pengeluaran anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN lebih efektif. Uang negara pun lebih terjaga saat terdapat kejadian yang tak diinginkan.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe menjelaskan bahwa asuransi berfungsi untuk memitigasi risiko sehingga kondisi finansial sang pemilik polis dapat terjaga. Hal tersebut bukan hanya berlaku bagi perorangan dan perusahaan, melainkan juga negara.
Menurut Dody, pengasuransian aset-aset negara dapat menjaga kondisi finansial atau APBN jika sewaktu-waktu terjadi sesuatu yang merusak aset tersebut. Oleh karena itu, pengasuransian BMN menjadi sesuatu yang perlu dipertimbangkan oleh pemerintah.
"Asuransi adalah mitigasi risiko agar kondisi finansial terkendali. Hal ini dapat menjadi solusi agar APBN efektif," ujar Dody kepada Bisnis, Selasa (1/9/2020).
Pemerintah telah mencanangkan pengasuransian aset-aset BMN pada 2019 yang diproteksi oleh Konsorsium Asuransi BMN. Saat pertama diluncurkan pada tahun lalu, aset negara yang terproteksi baru dari Kementerian Keuangan. Tahun ini direncanakan proteksi aset negara akan diperluas ke 10 kementerian atau lembaga.
Menurut Dody, pada prinsipnya AAUI akan menindaklanjuti rencana pemerintah terkait tahapan pengasuransian BMN, yakni adanya perluasan cakupan setiap tahunnya. Dia menjelaskan bahwa perluasan itu penting untuk memberikan proteksi bagi aset-aset negara.
Dody menilai bahwa pandemi Covid-19 mungkin dapat memengaruhi kebijakan pemerintah terkait perluasan cakupan asuransi BMN. Meskipun begitu, AAUI akan tetap mengikuti rencana pemerintah sambil memastikan proteksi bagi aset-aset tersebut.
Kebakaran gedung Kejaksaan Agung beberapa waktu lalu menjadi pengingat akan pentingnya asuransi BMN. Gedung Korps Adhyaksa itu tercatat tidak diasuransikan, sehingga nilai perbaikan Rp161 miliar harus ditanggung oleh APBN.
"Terkait dengan gedung Kejaksaan Agung yang terbakar kemarin memang belum masuk ke dalam coverage asuransi BMN," ujar Dody.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel