Bisnis Maskapai Mulai Pulih, Penumpang Domestik Tumbuh 135,74 Persen

Bisnis.com,01 Sep 2020, 12:34 WIB
Penulis: Rahmad Fauzan
Sejumlah penumpang berada di konter check-in di Terminal IA Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/3/2020). PT Angkasa Pura II (Persero) memprediksi jumlah penumpang pada kuartal I/2020 bisa berkurang sebesar 218.000 orang atau sekitar 1 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu akibat wabah virus corona (COVID-19) yang menyebabkan aktivitas penerbangan domestik dan internasional berkurang. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menilai industri maskapai nasional mulai menggeliat setelah jumlah penumpang rute domestik mengalami kenaikan hingga 135,74 persen pada Juli 2020 dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan jumlah penumpang transportasi udara rute domestik sebanyak 1,46 juta orang atau naik 135,74 persen secara month to month (mtm).

"Sektor transoportasi bergeliat, tetapi belum pulih. Belum normal," katanya dalam paparan, Selasa (1/9/2020).

Dia menjelaskan jumlah penumpang tersebut, apabila dibandingkan dengan Juli tahun lalu turun 79,58 persen. Hal tersebut merupakan indikator bahwa industri penerbangan belum sepenuhnya pulih.

Sebelumnya, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Indonesia National Air Carriers Association (INACA) bekerja sama menyediakan paket perjalanan wisata yang terjangkau dan aman bagi wisatawan domestik.

Hal tersebut dilakukan untuk menyelamatkan masyarakat dan pelaku industri pariwisata yang terdampak Covid-19, sekaligus memberi kesempatan bagi para traveller untuk kembali berplesiran.

Ketua Umum PHRI, Hariyadi Sukamdani menjelaskan penandatanganan kerjasama antara asosiasi yang dipimpinnya dengan INACA merupakan bagian dari kegiatan Safe Travel Campaign yang dilakukan kedua pihak dalam sebulan terakhir.

"Ada dua hal yang harus diperhatikan kalau mau meningkatkan jumlah penumpang pesawat dan okupansi hotel di daerah wisata. Pertama, confidence masyarakat untuk kembali terbang bisa ditingkatkan dengan menjalankan protokol kesehatan. Kedua, dari sisi pricing harus terjangkau sehingga orang tertarik pergi karena tidak memberatkan," katanya dalam siaran pers, Sabtu (29/8/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini