Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik menilai negatif rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengisolasi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala ringan atau Orang Tanpa Gejala (OTG) di fasilitas kesehatan milik Pemerintah Provinsi DKI.
"Saya kira begini ya kalau ada orang yang mau isolasi mandiri di rumah selama benar isolasinya dan diawasi oleh RT dan RW menurut saya tidak apa-apa," kata Taufik saat dijumpai di DPRD DKI Jakarta pada Rabu (2/9/2020).
Menurut Taufik, saat ini kapasitas ketersediaan tempat tidur bagi pasien terkonformasi positif di 67 rumah sakit rujukan terbilang hampir penuh. Dengan demikian, praktik isolasi mandiri di rumah bagi pasien dengan gejala ringan tidak dapat dihilangkan.
"Sekarang kan makanya diawasi dong, jadi ada dua lah, pertama kan sekarang ICU aja sisa sedikit, makanya isolasi mandiri di rumah menurut saya salah satu alternatif tidak boleh dilarang," ujarnya.
Anies Baswedan menuturkan pihaknya tengah menyusun regulasi ihwal kewajiban masyarakat yang terinfeksi Virus Corona penyebab Covid-19 untuk menjalani isolasi mandiri di fasilitas kesehatan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dengan demikian, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala ringan diharuskan untuk menjalankan isolasi mandiri di fasilitas kesehatan yang telah disiapkan.
Sebelumnya, pasien dengan gejala ringan atau OTG itu cukup menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari.
“Ini sedang disiapkan regulasinya bahwa isolasi itu dikelola oleh pemerintah, sehingga lebih efektif dalam memutus mata rantai Covid-19, karena tidak semua dari mereka yang terpapar tanpa gejala bisa melakukan isolasi dengan baik di rumah masing-masing,” kata Anies melalui rekaman suara yang diberikan Humas Pemprov DKI pada Rabu (2/9/2020).
Anies berpendapat sekalipun masyarakat memiliki tempat tinggal yang cukup luas, tetapi tingkat kedisiplinan dan kesadarannya masih terbilang rendah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel