Bisnis.com, JAKARTA — Industri asuransi umum mencatatkan perlambatan kinerja pada kuartal II/2020, terlihat dari penurunan perolehan premi dan kenaikan klaim. Penyebaran Covid-19 yang menghambat perekonomian dinilai turut menghambat kinerja asuransi kerugian.
Ketua Bidang Statistik Riset, Analisa, TI, dan Aktuaria Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Trinita Situmeang menjelaskan bahwa pada kuartal II/2020, industri asuransi umum membukukan premi Rp37,6 triliun. Jumlah itu turun 6,1 persen (year-on-year/yoy) dari kuartal II/2019 dengan premi Rp40,04 triliun.
Dia menjelaskan bahwa tujuh dari empat belas lini bisnis asuransi kerugian mencatatkan perolehan premi negatif. Sayangnya, tiga lini usaha terbesar mengalami penurunan premi, sehingga berpengaruh terhadap keseluruhan kinerja industri.
Lini bisnis dengan pangsa pasar terbesar, asuransi properti, pada kuartal II/2020 mencatatkan premi Rp9,44 triliun atau turun 11,2 persen (yoy) dari kuartal II/2019 senilai Rp10,64 triliun. Lalu, asuransi kendaraan bermotor pada kuartal II/2020 memperoleh premi Rp7,8 triliun, turun 16 persen (yoy) dari kuartal II/2019 senilai Rp9,3 triliun.
Lini bisnis terbesar ketiga, asuransi kredit, pada kuartal II/2020 mencatatkan premi Rp5,7 triliun atau turun 6,1 persen (yoy) dari kuartal II/2019 dengan premi Rp6,16 triliun. Penurunan ketiga lini bisnis utama itu belum mampu diimbangi oleh tujuh lini bisnis lainnya yang mencatatkan pertumbuhan.
"Dua lini bisnis utama [properti dan kendaraan bermotor] dan asuransi kredit turun, ke mana perginya? Ke [lini bisnis] yang naik-naik. Karena situasi ekonomi sekarang asuransi mengalami adjustment," ujar Trinita dalam konferensi pers AAUI mengenai kinerja kuartal II/2020 asuransi umum, Kamis (3/9/2020).
Adapun, pada kuartal II/2020 industri asuransi umum membayarkan klaim mencapai Rp17,04 triliun. Catatan klaim itu meningkat 3,7 persen (yoy) dari kuartal II/2019 senilai Rp16,43 triliun.
Berbeda dengan kinerja premi, sebagian besar lini bisnis justru mencatatkan kenaikan klaim pada semester pertama tahun ini. Tercatat hanya lima lini bisnis yang klaimnya menurun, yakni asuransi satelit, energi on shore dan off shore, penjaminan, serta aneka.
Secara persentasi, kenaikan klaim terbesar terjadi di lini bisnis asuransi pesawat. Pada kuartal II/2020, pembayaran klaim senilai Rp174 miliar naik hingga 131,9 persen (yoy) dari kuartal II/2020 yang klaimnya senilai Rp75 miliar.
Adapun, dari sisi nominal, lini bisnis asuransi kredit mencatatkan peningkatan jumlah klaim hingga Rp573,28 miliar. Pada kuartal II/2020, klaim yang dibayarkan senilai Rp4,09 triliun naik 16,3 persen (yoy) dari posisi kuartal II/2019 senilai Rp3,52 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel