Konten Premium

Jalur Lambat Smelter Freeport Indonesia

Bisnis.com,04 Sep 2020, 23:01 WIB
Penulis: Denis Riantiza Meilanova
Sejumlah Haul Truck dioperasikan di area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua. Wilayah ini disebutkan telah ditutup dan beralih ke tambang bawah tanah./Antara - Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA – Besarnya cadangan emas dan tembaga PT Freeport Indonesia di Papua berbanding terbalik dengan kecepatan perusahaan membangun smelter seperti yang dijanjikan dalam izin usaha pertambangan khusus (IUPK).

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengungkapkan hingga Juli 2020, realisasi pembangunan smelter katoda tembaga perusahaan baru mencapai 5,86 persen. Realisasi itu berada di bawah perencanaan yang seharusnya telah menembus 10,5 persen pada Juli 2020.

Sebagai pengingat, Freeport sendiri melaporkan pada Agustus 2018, progres smelternya sudah 5,18 persen. Artinya setelah 2 tahun berlalu, tidak banyak perubahan dalam perusahaan yang saat ini sebagian sahamnya dimiliki PT Inalum (persero).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini