Saham Teknologi Berjatuhan, Wall Street Tertekan

Bisnis.com,04 Sep 2020, 21:44 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange. Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi setelah reli saham-saham teknologi, Selasa (1/9/2020)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat (AS) terperosok seiring dengan kejatuhan saham-saham teknologi. Hal ini sekaligus memutus reli saham-saham teknologi yang melesat di awal pekan ini.

Dilansir dari Bloomberg, saham teknologi terus merosot karena pelaku pasar melihat data ketenagakerjaan yang lebih baik dari perkiraan. Hal ini mencerminkan perekonomian Paman Sam mulai beranjak pulih.

Indeks S&P 500 terpantau turun 0,5 persen, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,59 persen, dan indeks Nasdaq amblas 2,56 persen pada pukul 21.22 WIB.

Secara khusus, indeks Nasdaq terperosok setelah saham Amazon.com, Apple Inc, Microsoft Corp, dan Facebook Inc kompak mencetak koreksi tajam.

Pelaku pasar disebut tengah memperhitungkan valuasi yang tepat untuk saham teknologi. Investor juga berhitung soal kondisi perekonomian setelah terdampak pandemi virus corona yang menyebabkan 180.000 orang meninggal di AS.

Perlu diketahui, saham-saham teknologi mencuat karena dampak pandemi menyebabkan penggunaan produk dan jasa berbasis teknologi meningkat pesat. Bila perekonomian pulih, kondisi itu diyakini bakal berbalik.

Di sisi lain, banyak yang menyebut saham-saham teknologi memang terlalu mahal dan tidak wajar. 

"Tentu saja perubahan harga yang drastis tidak pernah membuat nyaman. Tapi ingat, volatilitas seperti ini biasa saja terjadi kok," ujar Mike Loewengart, direktur pelaksana strategi investasi di E* Trade Financial seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (4/9/2020).

Untuk diketahui, nonfarm payroll meningkat 1,37 juta paga Agustus 2020, termasuk rekrutmen 238.000 pekerja sensus sementara. Tingkat pengangguran turun hampir 2 poin persentase menjadi 8,4 persen. 

Berikut perkembangan pasar lainya 

Saham

Mata Uang

Obligasi

Komoditas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini