Ilmuwan Peringatkan Pandemi Virus Corona Bisa Berlangsung Hingga 2023

Bisnis.com,07 Sep 2020, 15:22 WIB
Penulis: Syaiful Millah
Produksi ventilator. Alat bantu pernafasan menjadi salah satu yang menjadi buruan di tengah pandemi Covid-19. /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Seorang ilmuwan terkemuka mengatakan bahwa virus corona baru dapat menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari selama 3 tahun mendatang dan mungkin tidak akan hilang bahkan jika vaksin telah ditemukan.

Hendrik Streeck, ahli virus dari Jerman memperkirakan bahwa dunia akan melihat wabah Covid-19 secara teratur setidaknya hingga 2023 mendatang. Ahli virologi ini menggunakn kota Gangelt untuk mempelajari bagaimana virus menyebar dan cara mengatasinya.

“Virus ini tidak menghilang, sekarang sudah menjadi bagian kehidupan kita sehari-hari. Virus corona baru akan tetapi ada selama 3 tahun dan kita harus menemukan cara untuk menghadapinya,” katanya kepada seperti dikutip Metro UK, Senin (7/9).

Dia mengatakan bahwa jarak sosial masih akan menjadi cara yang paling efektif untuk menahan laju penyebaran virus corona pada tahun-tahun mendatang. Dia juga memperkirakan bahwa wabah besar akan didorong oleh fenomena super-spread.

“Kami tahu bahwa jarak sosial, tidak berkumpul dalam kelompok besar, dan menggunakan masker dapat berdampak besar pada infeksi. Ini adalah tindakan sederhana yang dapat membantu menghentikan penyebaran virus,” imbuhnya.

Streeck menambahkan bahwa kemungkinan vaksin akan ditemukan memang bisa menjadi solusi, tetapi dia juga memperingatkan bahwa vaksin mungkin tidak bisa diproduksi dan didistribusikan dengan cepat. Menurutnya vaksin baru akan tersedia pada tahun depan atau lebih lama lagi.

World Health Organization sebelumnya mengatakan bahwa mereka mengharapkan pandemi Covid-19 ini akan berakhir dalam rentang 2 tahun dari sekarang. Prediksi ini didasarkan pada pandemi flu Spanyol 1918 yang juga membutuhkan waktu 2 tahun untuk di atas.

Universitas John Hopkins melaporkan bahwa wabah global flu Spanyol 1918 telah menewaskan sedikitnya 50 juta orang di seluruh dunia. Sementara itu, Covid-19 telah menjangkit 27 juta orang dan menewaskan lebih dari 880.000 orang di seluruh dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini