Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Bisnis Internasional Tbk. (BBSI) resmi listing di Bursa Efek Indonesia pada hari ini (7/9/2020).
Ini merupakan emiten kedua di sektor perbankan yang listing pada tahun ini, setelah PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) pada 9 Januari 2020.
Setelah mencatatkan saham perdana, saham BBSI langsung melesat di atas 10 persen. Selanjutnya, saham BBSI menyentuh batas auto rejection atas (ARA) atau naik 25 persen ketika ditutup pada sesi I perdagangan hari ini.
Saham BBSI ditransaksikan pada rentang harga Rp500-Rp600. Total transaksi saham mencapai 27,05 juta lembar saham dengan nilai transaksi Rp15,61 miliar. Adapun, jumlah transaksi saham sebanyak 3.937 kali.
Bank Bisnis Internasional telah menggelar penawaran dengan menawarkan 394,76 juta lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp480 per saham. Dengan demikian, perseroan mengantongi dana segar dari hasil IPO senilai Rp189,48 miliar.
Dikutip dari prospektusnya, Bank Bisnis akan menggunakan sebanyak-banyaknya Rp15 miliar dari dana hasil IPO untuk perluasan jaringan yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah.
Dengan nilai tersebut, perseroan akan mendirikan satu kantor cabang baru di Kota Cirebon pada kuartal III/2021 dan satu kantor cabang baru di Kota Semarang pada kuartal IV/2021. Di samping itu, perseroan melakukan proses renovasi atas kantor cabang perseroan yang saat ini telah beroperasi.
Selanjutnya, sebanyak-banyaknya Rp18 miliar akan digunakan untuk pengembangan teknologi sistem informasi untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah.
Adapun, sisanya akan digunakan perseroan untuk modal kerja dalam rangka pemberian kredit nasabah yangan akan direalisasikan secara bertahap.
Bank Bisnis saat ini memiliki jaringan pelayanan satu kantor pusat, empat kantor cabang, tiga kantor cabang pembantu yang tersebar di wilayah Bandung, Jakarta, dan Surabaya.
Perseroan berkedudukan di Bandung yang didirikan semula dengan nama Bank Ekonomi Nasional. Perseroan bergerak dalam bidang usaha bank umum swasta non-devisa.
Lebih lanjut, target perseroan yakni skala usaha mikro kecil dan menengah, serta kredit konsumer dan kredit produktif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel