Cathay Dikabarkan Batal Suntik Bank Mayapada, Ini Tanggapan Dato Tahir

Bisnis.com,07 Sep 2020, 21:48 WIB
Penulis: M. Richard
Bank Mayapada/Ilustrasi-Bisnis.com-David Eka Issetiabudi

Bisnis.com, JAKARTA - Pemegang saham pengendali PT Bank Mayapada International Tbk. Dato' Sri Tahir memastikan Cathay Life Insurance Co Ltd masih akan berkontribusi dalam peningkatan modal tahun ini.

Adapun, saat ini terdengar kabar bahwa pemegang saham pengendali (PSP) emiten berkode saham MAYA tersebut urung untuk mengambil haknya pada tahun ini.

"Kabar terkait Cathay batal ikut suntik modal, itu tidak benar. Ini lagi negosiasi," katanya kapada Bisnis, Senin (7/9/2020).

Tahir melanjutkan total saham serta harga saham baru nanti masih menjadi isu dalam negosiasi tahap ini. Sebelumnya, Tahir menyebutkan pihaknya terbuka untuk setiap opsi penguatan Bank Mayapada termasuk jika harus memaksa perubahan porsi kepemilikan di antara pemegang saham.

Chatay memiliki porsi sekitar 37% dan sudah menjadi PSP, tetapi masih lebih kecil dibandingkan dengankan Tahir yang memiliki 40% lebih. Sampai saat ini pun belum ada pembicaraan tentang siapa akan menjadi mayoritas.

"Belum pernah ada pembicaraan tentang siapa akan memiliki berapa persen. Itu belum ada. Kalau tambah modal, iya."

Tahir bahkan berharap, dalam penyuntikan modal kali ini Bank Mayapada dapat memiliki modal yang cukup dan bahkan langsung dapat naik kelas menjadi Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) IV.

"Kami sudah masuk Rp4,5 triliun. Kita lihatlah mau tambah berapa lagi. Kalau Chatay mau ikut juga, kami pun menyambut baik," katanya.

Terpisah, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Slamet Edy Purnomo pun memberi klarifikasi bahwa komitmen Cathay untuk penambahan modal di emiten berkode saham MAYA itu masih berlanjut.

"Masih lanjut," jawabnya singkat kepada Bisnis.

Adapun, jumlah kredit yang disalurkan MAYA pada awal paruh kedua tahun ini Rp55,9 triliun. Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp59,2 triliun. Sementara itu, per akhir tahun lalu, penyaluran kredit perseroan berada di angka Rp71,8 triliun, sedangkan DPK berada pada Rp77 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini