Bisnis.com, JAKARTA — PT FWD Life Indonesia meluncurkan produk asuransi kanker bernama FWD Cancer Protection. Produk tersebut seluruhnya berbasis digital sehingga pembelian dan klaim hanya dilakukan melalui perangkat gawai.
Presiden Direktur FWD Life Anantharaman Sridharan menjelaskan bahwa produk teranyar dari perusahaannya itu memiliki proses digital end-to-end. Produk tersebut dapat diperoleh melalui situs resmi FWD Life dan aplikasi FWD MAX yang dapat melayani seluruh kebutuhan nasabahnya.
Anantharaman menjabarkan bahwa produk tersebut akan memberikan manfaat 100 persen uang pertanggungan apabila nasabah didiagnosis kanker. Dia menjelaskan bahwa produk FWD Cancer Protection berbeda dengan asuransi kanker lainnya karena dapat memproteksi seluruh kondisi, termasuk kanker stadium awal.
Produk itu pun dapat diperoleh dengan premi mulai dari Rp10.000 per bulan dan diperuntukkan bagi calon nasabah berusia 18–64 tahun, kemudian bisa diperpanjang hingga usia 70 tahun. Untuk memperoleh produk tersebut, calon nasabah hanya perlu menjawab tiga pertanyaan singkat mengenai kondisi kesehatannya.
“Dengan meningkatnya prevalensi kanker, kami hadir untuk memberikan perlindungan kanker yang terjangkau dan menawarkan manfaat yang lebih baik serta pengalaman nasabah yang baru bagi masyarakat Indonesia," ujar Anantharaman saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran FWD Cancer Protection, Selasa (8/9/2020).
Dia menjabarkan sejumlah manfaat utama dari produk FWD Cancer Protection, yakni uang pertanggungan 100 persen dibayarkan saat didiagnosis kanker pada tahap apapun, premi terjangkau mulai dari Rp10.000 per bulan, proses pengajuan yang mudah melalui situs iFWD.co.id dengan hanya menjawab tiga pertanyaan kesehatan.
Kemudian, nasabah akan mendapatkan e-Policy pada hari yang sama, nasabah dapat memiliki nilai uang pertanggungan sampai dengan Rp500 juta, pengajuan klaim yang mudah menggunakan fitur e-Services pada aplikasi FWD MAX.
Direktur, Chief of Proposition & Syariah FWD Life Ade Bungsu menjelaskan bahwa pihaknya tidak mematok target premi khusus dari produk asuransi kanker tersebut. Menurutnya, produk itu dibuat dengan niatan untuk mendorong literasi dan penetrasi asuransi di masyarakat.
"Tidak menargetkan [premi] harus sekian, tapi dari awal produk ini sangat murah, sangat terjangkau, ingin sebanyak-banyaknya masyarakat yang terproteksi dari risiko kanker," ujarnya.
Kanker masih menjadi salah satu ancaman kesehatan terbesar dan penyebab kematian utama di Indonesia. Kementerian Kesehatan mencatat bahwa prevalensi kanker mengalami peningkatan sejak 2013.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi kanker di Indonesia tercatat sebesar 1,79 per 1.000 penduduk. Jumlah tersebut meningkat dari catatan 2013 dengan prevalensi 1,4 per 1.000 penduduk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel