Bisnis.com, JAKARTA - Survei MarkPlus, Inc. menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap kepemilikan asuransi kesehatan dan jiwa masih dianggap penting di masa pandemi Covid-19.
Business Analyst MarkPlus Institute Andre Steawan menekankan bahwa alokasi pembayaran asuransi pun masih menjadi salah satu pos keuangan yang menjadi prioritas masyarakat. Meskipun, terjadi penurunan persentase penilaian pada skala prioritas terhadap pilihan 'sangat penting' dan 'penting' jika dibandingkan hasil survei sebelumnya.
"Hasil survei MarkPlus di kuartal dua menunjukan 52 persen responden menganggap produk asuransi sangat penting. Pada periode ini, persepsi masyarakat yang menilai sangat penting turun,” ujarnya dalam diskusi virtual bertajuk Industry Rountable: Insurance Industry Perspective, Selasa (8/9/2020).
Terkini, hanya 36 persen responden yang menilai kepemilikan produk asuransi sangat penting, 28 persen cukup penting dan 22 persen penting. Survei yang dilakukan oleh pada 115 responden di seluruh Indonesia tersebut mengungkap 66 persen di antaranya, sudah memiliki produk asuransi berbanding 34 persen yang belum memiliki.
Dari total responden yang belum memiliki produk asuransi, faktor terbesar dilandasi faktor keuangan yang belum mencukupi (54 persen), merasa belum butuh (39 persen), minim pengetahuan mengenai produk (21 persen), khawatir soal proses klaim (21 persen), dan pengalaman buruk (10 persen).
Padahal, dari seluruh responden, 41 persen mengaku masih 'ikhlas' mengalokasikan 5-10 persen gaji bulanannya untuk asuransi, disusul 0-5 persen gaji bulanan (31 persen), dan 10-15 persen gaji bulanan (17 persen).
Menurut Andre, penurunan persentase penilaian oleh masyarakat ini terjadi karena masyarakat mulai terbiasa dengan adanya virus Covid-19 di Indonesia. Isu mengenai pengembangan vaksin juga mempengaruhi persepsi masyarakat bahwa persoalan kesehatan di Indonesia terutama akibat Covid-19 akan lebih teratasi.
Meski begitu, secara keseluruhan responden masih melihat produk asuransi sebagai hal yang penting terutama bagi usia di atas 44 tahun karena percaya bahwa mereka lebih rentan terhadap virus Covid-19 sehingga proteksi kesehatan diri menjadi sangat penting.
"Terjadi peningkatan 12 persen pada responden usia di atas 44 tahun yang memiliki persepsi sangat penting terhadap kepemilikan asuransi dari 15 persen menjadi 27 persen," tambah Andre.
Aktivitas masyarakat yang sudah mulai kembali dilakukan dengan protokol new normal membuat kegiatan tatap muka dengan agen paling diminati yaitu sebesar 52 persen. Diikuti oleh komunikasi dengan agen melalui aplikasi messaging sebesar 32 persen, dan aplikasi atau website perusahaan sebesar 26 persen. Preferensi pembelian produk asuransi melalui e-commerce juga mulai diminati oleh masyarakat sebesar 23 persen.
"Perusahaan asuransi bisa berkaca pada aspek kekhawatiran masyarakat untuk memberikan solusi dengan berinovasi sesuai masing-masing segmen. Meskipun tatap muka paling diminati harus tetap diimbangi dengan peningkatan teknologi," tutup Andre.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel