J&T Express Targetkan Volume Kiriman Naik 2 Kali Lipat

Bisnis.com,08 Sep 2020, 17:14 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Karyawan pengiriman barang J&T memindahkan barang kiriman di Makassar, Sulawesi Selatan pekan lalu. Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mengatakan belum terkena imbas perang dagang yang digencarkan Presiden Donald Trump terhadap China./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah ekspansi bisnis ke negara China, PT Global Jet Express (J&T Express) memilih fokus memberikan layanan jasa kurir bagi pelanggan terutama di jalur e-commerce. Pertumbuhan volume kiriman pun diharapkan naik dua kali lipat dibandingkan dengan pada 2019.

CEO J&T Express Robin Lo mengatakan saat ini belum memiliki rencana ekspansi tambahan setelah mengepakkan sayap bisnis J&T ke Negeri Tirai Bambu.

"Untuk sekarang kami belum memiliki plan untuk ekspansi dan ingin memfokuskan memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada pelanggan yang juga merupakan misi kami saat ini. Untuk target pertumbuhan [volume kiriman] kami dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya [2019]," jelasnya kepada Bisnis.com, Selasa (8/9/2020).

Artinya, ketika perusahaan yang dirintis oleh bekas CEO Oppo Indonesia ini mengelola 1 juta kiriman per hari pada 2019, di akhir 2020, targetnya mengelola 2 juta kiriman paket per hari.

Dia meyakini melalui upaya memberikan pelayanan yang baik merupakan hal penting, sehingga memfokuskan pada pelayanan yang lebih baik lagi dengan berbagai inovasi dan memperketat protokol kesehatan supaya pelanggan kami merasa aman dan nyaman menggunakan jasa J&T Express.

"Saat pandemi memang ada peningkatan pengiriman dan transisi belanja masyarakat dari offline ke online. Untuk peningkatannya sendiri kurang lebih ada peningkatan sekitar 40 persen dibandingkan dengan 2019 di periode yang sama," ujarnya.

Setelah menjalankan bisnis di lebih dari 5 negara, J&T Express belum berpikir akan melakukan penawaran publik atau initial public offering (IPO) di bursa saham Indonesia.

Dia mengatakan belum ada rencana IPO apalagi di Indonesia, karena menurutnya, tidak semudah itu dapat melakukan IPO, perlu waktu dan nama yang sudah cukup baik jika melakukan penawaran di pasar modal.

"Itu tidak semudah yang dipikirkan, sudah cukup lama dan ternama [baru bisa], untuk IPO jangka dekat belum ada rencana, kami mau pengembangan, kami fokuskan mungkin IPO tidak di Indonesia, di Amerika Serikat atau dimana, kami tidak tahu," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini