Jakob Oetama Meninggal Dunia, Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan

Bisnis.com,09 Sep 2020, 14:20 WIB
Penulis: Rayful Mudassir
Salah satu pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama, semasa hidup/Dok.-Kompas Gramedia Group

Bisnis.com, JAKARTA - Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama meninggal dunia pada pukul 13.05 WIB, Rabu (9/9/2020). Jenazah akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan.

Direktur Corporate Communication Kompas Gramedia Rusdi Amral mengatakan bahwa Jenazah tokoh pers itu akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan pada siang besok.

“Akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata besok siang, akan diumumkan besok siang,” katanya melalui siaran Kompas TV, Rabu (9/9/2020).

Dia menjelaskan Jakob Oetama sempat menerima Piagam Mahaputera dari Presiden pada 1973. Setelah disemayamkan di Palmerah Selatan, jenazah akan diserahkan ke negara.

Di mata para karyawan, Jakob Oetama adalah pemimpin yang memberikan teladan dengan nilai kejujuran, integritas, rasa syukur dan kemanusiaan. Nilai ini juga ditanamkan ke seluruh karyawannya.

Jakob Oetama meninggal di Rumah Sakit Mitra keluarga Kelapa Gading. Saat masuk ke rumah sakit, sosok itu sudah dalam kondisi kritis. Situasi ini diperburuk oleh faktor usia.

Jenazah akan disemayamkan di Gedung Kompas di Palmerah Selatan. Pelayat juga harus mengikuti protokol kesehatan Covid-19.

Pak JO, demikian sapaan di kalangan dekatnya, merupakan Presiden Direktur Kelompok Kompas-Gramedia, Pembina Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia, dan Penasihat Konfederasi Wartawan ASEAN.

Semasa hidupnya, almarhum tercatat menerima gelar Doktor Honoris Causa di bidang komunikasi dari Universitas Gajah Mada dan menerima penghargaan Bintang Mahaputra Utama dari pemerintah Indonesia pada tahun 1973.

Jakob Oetama, semasa hidup - Dok./Kompas Gramedia Group

Jakob adalah putra seorang pensiunan guru di Sleman, Yogyakarta. Karier jurnalistik Jakob dimulai ketika menjadi redaktur Mingguan Penabur tahun 1956 dan berlanjut dengan mendirikan majalah Intisari tahun 1963 bersama P.K. Ojong, yang mungkin diilhami majalah Reader's Digest dari Amerika.

Dua tahun kemudian, 28 Juni 1965, bersama Ojong, Jakob mendirikan harian Kompas yang dikelolanya hingga kini.

Tahun 80-an Kompas Gramedia Group mulai berkembang pesat, terutama dalam bidang komunikasi. Saat ini, Kompas Gramedia Group memiliki beberapa anak perusahaan/bisnis unit yang bervariasi dari media massa, toko buku, percetakan, radio, hotel, lembaga pendidikan, event organizer, stasiun TV hingga universitas.

Selain itu, bersama Jusuf Wanandi, Muhammad Chudori, Eric Samola, Fikri Jufri, Goenawan Mohamad, H. G. Rorimpandey dan Harmoko, Jakob Oetama juga ikut mendirikan The Jakarta Post, harian nasional Indonesia berbahasa Inggris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini