Bisnis.com, JAKARTA — Sudah jatuh tertimpa tangga adalah peribahasa yang tepat untuk menggambarkan kondisi industri minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) Malaysia di tengah pandemi Covid-19.
Sebelum wabah datang, perkebunan-perkebunan sawit di Negeri Jiran sudah mengeluh kekurangan tenaga kerja. Kehadiran Covid-19, yang membuat semua pekerjaan terasa berbahaya, menyebabkan krisis tersebut terasa kian parah.
Asosiasi Minyak Sawit Malaysia (Malaysian Palm Oil Association/MPOA) memproyeksi saat ini, industri sawit kekurangan 37.000 tenaga kerja, atau sekitar 10 persen dari kebutuhan keseluruhan. Krisis ini diperkirakan memangkas 25-30 persen potensi output CPO negara itu, setara dengan US$2,8 miliar.