Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirny menarik rem darurat yakni dengan menerapkam kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total mulai Senin (14/9/2020).
Keputusan itu diumumkan Anies di Balai Kota DKI Jakarta lewat siaran langsung (live) di beberapa saluran media sosial resmi milik Pemprov DKI Jakarta, Rabu (9/9/2020).
Hal itu sontak mengagetkan warga DKI Jakarta dan sekitarnya. Hasilnya, tanda pagar (tagar) atau hashtag "PSBB" langsung menjadi topik yang paling banyak dibicarakan (treding topic di Twitter).
Berdasarkan pantauan Bisnis, tagar #PSBB langsung melesat ke posisi tiga tren terpopuler di Indonesia. Terhitung pada pukul 21.00 wib, sudah lebih dari 16.000 lebih cuitan (tweet) tentang PSBB menghiasi lini masa Twitter.
Cuitan tersebut tidak hanya ditulis oleh warga negara Indonesia, tetapi warga negara asing yang tinggal di DKI Jakarta.
Warganet bernama Eza Hazami (@ezash) ikut merespons kebijakan Anies yang kembali menerapkan PSBB total mulai minggu depan.
"Semoga keputusan PSBB total menjadi yg terbaik dan semuanya mematuhi, ya. Kalo engga, kita bakalan ngerasain ini lebih panjang lagi, lebih jauh lagi, entah sampai kapan lagi. Semoga pemerintah bisa lebih baik untuk mengatasi," tulis akun Twitter @ezash, Rabu (9/9/2020).
Sementara itu, warganet bernama Andi (@andihiyat) mengatakan situasi yang akan terjadi apabila PSBB kembali diterapkan.
"Siap-siap nunggu makanan atau minuman viral bikinan orang-orang yang gabut karna psbb lagi," tulis @andihiyat.
Selain warga biasa, dokter pun turut mendukung keputusan Anies untuk memberlakukan PSBB total seperti awal wabah Corona pada Maret 2020 silam.
"Kita butuh PSBB lagi," tulis akun dokter Gia Pratama (@GiaPratamaMD), Rabu (9/9/2020).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menerapkan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) mulai 14 September 2020 setelah melihat penularan virus corona (Covid-19) di Ibu Kota mulai mengganas.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan bahwa penerapan PSBB DKI Jakarta kembali diberlakukan guna menekan penularan virus corona di DKI Jakarta. Oleh sebab itu, aktivitas perkantoran kembali dibatasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel