Bisnis.com, JAKARTA - Layaknya di dalam penerbangan pesawat, kondisi bisnis maskapai pada awal tahun bisa dikatakan masih stabil berada di udara. Namun, di tengah perjalanan mengalami turbulensi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Sontak, hal itu membuat maskapai menghadapi dua pukulan telak yakni dari sisi ekonomi dan kesehatan. Sayangnya, dalam kondisi tersebut maskapai dibuat gagap, karena pandemi adalah hal yang dalam beberapa tahun terakhir tidak pernah menjadi prediksi di meja para direksi.
Pernyataan International Air Transport Association (IATA) yang dikutip dari Bloomberg pada awal bulan ini menyatakan industri aviasi menghadapi risiko penurunan dan bakal kehilangan US$100 miliar secara kolektif hingga tahun depan. Bahkan pergerakan pesawat baru bisa dikatakan normal pada 2024.