Anjloknya Pendapatan Daerah Tomohon Hingga Rp74 Miliar, Ini Kata Walikota

Bisnis.com,10 Sep 2020, 08:31 WIB
Penulis: Newswire
Wali Kota Tomohon/Antara

Bisnis.com, MAKASSAR - Pendapatan daerah Kota Tomohon mengalami penyusutan mendalam hingga mencapai Rp74,13 miliar. Wali Kota Tomohon Jimmy F Eman menyebut hal tersebut terdampak dari efek pandemic Covid-19.

Menurut Jimmy, nilai pemasukan daerah yang anjlok tersebut terdiri atas pendapatan asli daerah, dana perimbangan, serta pendapatan lain-lain yang sah.

“Akibat pandemi Covid ini, postur pendapatan daerah semula Rp736,77 miliar lebih, berkurang sebesar Rp74,13 miliar menjadi Rp662,64 miliar lebih,” terang Jimmy dikutip Antara, Kamis (10/9/2020).

Pada sisi belanja pemerintah kota juga mengalami penurunan, total belanja sebelum perubahan sebesar Rp759,79 lebih turun menjadi Rp665,66 miliar lebih setelah perubahan. Hal ini tentunya disebabkan ada penurunan target pendapatan yang diakibatkan karena dampak wabah Covid-19.

Terang Jimmy, untuk komponen pembiayaan daerah seperti penerimaan pembiayaan daerah diproyeksikan sebesar Rp25,01 miliar berubah menjadi Rp3,01 miliar.

Sementara pengeluaran pembiayaan daerah yang sebelumnya dialokasikan Rp2 miliar rencananya ditiadakan. Dengan demikian, pembiayaan netto yang semula ditetapkan sebesar Rp23,01 miliar menjadi Rp3,01 sesudah perubahan.

Jimmy berharap rancangan kebijakan umum perubahan APBD serta prioritas dan plafon anggaran sementara perubahan APBD tahun anggaran 2020 ini dapat menjadi instrumen yang mengakomodasi perubahan kebijakan-kebijakan strategis baik yang berasal dari pemerintah pusat maupun daerah.

"Ini juga sekaligus sebagai instrumen sinkronisasi program dan kegiatan perangkat daerah dengan program dan kegiatan nasional, serta dapat mengimplementasikan kebijakan pemerintah pusat agar pembangunan terus berjalan secara berkesinambungan meskipun di tengah kondisi extra ordinary Covid-19," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amri Nur Rahmat
Terkini