Okupansi Ruang Perawatan Covid-19 di Jatim Masih Aman

Bisnis.com,11 Sep 2020, 13:40 WIB
Penulis: Peni Widarti
Ratusan pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Lapangan Indrapura, Surabaya saat mengikuti upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-75 Republik Indonesia secara virtual, Senin (17/8/2020)./Antara

Bisnis.com, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur memastikan kondisi kesiapan layanan ruang perawatan bagi pasien Covid-19 masih sangat tercukupi meskipun masih tetap perlu melakukan kewaspadaan yang ekstra.

Dalam menyikapi adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) penuh di DKI Jakarta, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa Jakarta sebagai ibu kota yang mengambil keputusan PSBB pasti sudah melakukan berbagai langkah yang terbaik termasuk layanan kesehatan.

“Dan Jatim pasti akan melakukan langkah-langkah yang juga bisa memberi ruang gerak ekonomi agar berjalan dengan baik. Layanan kesehatan dan protokol semua tolong dijaga,” katanya seusai menggelar pelatihan kepemimpinan nasional, Jumat (11/9/2020).

Dia menjelaskan untuk Jatim sendiri kondisi okupansi rumah sakit Covid-19 masih sangat memadai yakni 49 persen atau masih di bawah standar nasional maupun WHO yakni 60 persen. Artinya masih ada ruang yang siap untuk melayani pasien.

“Memang yang terakhir ini banyak yang terkonfirmasi. Ini di beberapa provinsi seperti Bali dan DKI Jakarta ada kekurangan tempat tidur kalau pencegahan tidak dilakukan secara masif. Posisi Jatim, bed nya terbanyak, ruang isolasi khusus, terbanyak. Posisi okupansi di RS kita juga di bawah rata-rata, tapi ini juga harus diikuti kewaspadaan,” jelasnya.

Khofifah meyakini Forkopimda setiap daerah pasti sudah menghitung dan mengukur bagaimana memberikan layanan terbaik. Dia juga berpesan, meski layanan masih sangat aman tetapi harus diimbangi dengan sangat waspada dan hati-hati sebab protokol kesehatan adalah kunci menjaga kondisi agar terus membaik.

“Nanti kita ingin bersama-sama melakukan understanding, kesepahaman (dengan berbagai institusi), karena ada yang pilkada. Mungkin ada yang harus meningkatkan koordinasi dengan pusat-pusat yang harus diwaspadai,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini