Gaji Suami Tak Kunjung Dibayar, Ratusan Istri Gelar Aksi Tidur

Bisnis.com,11 Sep 2020, 13:41 WIB
Penulis: Newswire
Para istri karyawan, sebagian membawa anak, menginap di kantor PT Minanga Ogan menuntut hak gaji suami merea yang belum dibayarkan hingga empat bulan./Antara-Edo Purmana

Bisnis.com, BATURAJA - Jangan pernah mengganggu aliran gaji karyawan ke rumah mereka, salah-salah para istri akan berunjuk rasa dan langsung menggeruduk kantor para suami.

Kira-kira seperti itulah yang dilakukan ratusan istri karyawan PT Minanga Ogan, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.

Mereka menggelar aksi tidur di kantor perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut guna menuntut hak gaji suami yang belum dibayarkan selama empat bulan.

"Ada lebih dari 100 emak-emak yang merupakan istri dari karyawan PT Minanga Ogan tidak mau pulang sebelum gaji empat bulan dibayarkan oleh pihak perusahaan," ungkap Ketua Lini/AFD Ogan Komering Ulu (OKU) Tanzimi di Baturaja, Jumat (11/9/2020).

Menurut dia, aksi ibu-ibu istri karyawan Minanga Ogan ini sudah dilakukan sejak dua hari terakhir.

“Saat ini baru ada sekitar 100 orang. Tapi jumlah tersebut masih akan terus bertambah. Untuk makan, mereka bawa bekal dari rumah,” kata dia.

Sebelumnya, emak-emak para istri karyawan menggeruduk kantor regional PT Perkebunan Minanga Ogan di Kecamatan Lubuk Batang.

Dengan menggendong anak dan membawa botol susu, para istri karyawan ini memprotes dan menolak rencana perusahaan yang akan membayar gaji dengan cara dicicil.

“Anak kami butuh sekolah, butuh susu dan kami butuh makan. Kami hanya menuntut hak kami, tolong bayarkan gaji suami kami,” kata Ika, salah seorang istri karyawan PT Minanga Ogan.

Dia mengungkapkan, gaji suaminya yang tercatat sebagai karyawan PT Minanga Ogan tersebut sudah tiga bulan tak dibayar, termasuk sejumlah tunjangan.

"Setelah didemo di kantor DPRD beberapa waktu lalu, perusahaan berjanji akan membayarnya," kata dia.

Namun, lanjut dia, setelah itu dikabarkan kalau gaji para karyawan akan dibayar dengan cara dicicil sebesar Rp300.000/tiga hari seraya para karyawan memanen buah sawit untuk dijual dan dibayarkan untuk gaji mereka.

“Gaji suami kami saja belum dibayar sudah diminta untuk masuk bekerja lagi, kami butuh makan,” tegasnya.

Sementara itu, seperti ditulis Antara, pihak Humas PT Minanga Ogan belum memberikan pernyataan apapun mengenai demonstrasi yang dilakukan oleh istri karyawan perusahaan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini