Pacu Belanja Kelas Menengah, Pemerintah Siapkan Sejumlah Strategi

Bisnis.com,11 Sep 2020, 05:31 WIB
Penulis: Andhika Anggoro Wening
Presiden Joko Widodo saat berbincang dengan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7/2020)./Antara

Bisnis.com, BOGOR - Presiden Joko Widodo menilai kinerja industri manufaktur mulai membaik, terindikasi dari level indeks PMI, harus diantisipasi dengan cermat di tengah tertekannya permintaan (demand) masyarakat.

Data yang dikeluarkan IHS Markit pada awal bulan ini mencatat indeks manufaktur atau Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia berhasil naik menjadi 50,8; atau meninggalkan level kontraksi alias di bawah 50.

Angka di atas 50 mengindikasikan bahwa perusahaan manufaktur di Tanah Air mulai ekspansif, yang terekam dalam kapasitas produksi dan pesanan baru.

“Manufaktur sudah mulai berproduksi. Ini harus diantisipasi kalau demand tidak ada,” ujar Presiden Joko Widodo ketika bertemu pemimpin redaksi sejumlah media massa di Istana Bogor, Kamis (10/9/2020).

Presiden menegaskan bahwa yang terpenting saat ini adalah menciptakan permintaan (demand) masyarakat.

Pasalnya, dalam kondisi sekarang ini, masyarakat kelas menengah menahan belanja. “Yang terpenting adalah membangun psikologi masyarakat kelas menengah agar mau berbelanja.”

Menurut Presiden, hingga saat ini pemerintah masih merumuskan berbagai upaya untuk membangun psikologi masyarakat kelas menengah.

Upaya tersebut bisa ditempuh dengan cara menciptakan perasaan dan kondisi yang aman di masyarakat sehingga berani beraktivitas.

“Rasa aman ini yang harus diciptakan dengan cara menyiapkan infrastruktur yang mendukung protokol kesehatan di sejumlah tempat,” tutur Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini