PSBB Jakarta Berpotensi Kemiskinan, Bappenas: Monitoring Bansos Diintensifkan

Bisnis.com,11 Sep 2020, 16:48 WIB
Penulis: Jaffry Prabu Prakoso
Warga beraktivitas di kawasan permukiman padat penduduk, di bantaran Kali Krukut Bawah, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (20/7/2018)./ANTARA-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memutuskan untuk menarik rem darurat dan menerapkan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kebijakan ini mulai berlaku pada 14 September mendatang.

Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Maliki mengakui bahwa PSBB pasti akan berdampak besar pada bertambahnya meningkatnya kemiskinan di Indonesia.

Namun, dia menuturkan pihaknya belum dapat memastikan seberapa besar dampak dari PSBB tersebut.

“Besar dampaknya? Belum tahu,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Jumat (11/9/2020).

Maliki menjelaskan bahwa berdasarkan pengalaman sebelumnya, masyarakat tidak disiplin dengan pengalaman PSBB. Padahal apabila dilakukan dengan baik, pengaruh baiknya cukup besar terhadap penyebaran Covid-19.

Oleh karena itu, pemerintah berharap PSBB kembali ini benar-benar diikuti oleh setiap warga. Walaupun efeknya untuk sementara kemiskinan bakal naik.

Dampak itu diakui Maliki hanya sebentar. Dia memprediksi kasus bisa turun dalam sebulan lalu ekonomi bisa lari.

“PSBB juga tidak akan berpengaruh pada bantuan sosial [bansos]. Malah harusnya nanti kita monitoring lebih intensif,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini