Negosiasi Perdamaian Afghanistan, Ini Pesan Menlu Retno Marsudi

Bisnis.com,13 Sep 2020, 17:06 WIB
Penulis: Oktaviano DB Hana
Menteri Luar NegeriRetno Marsudiberpartisipasi dalam pembukaan negoisasi perdamaianAfghanistan, Sabtu (12/9/2020)/Twiiter-@Menlu_RI

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berpartisipasi dalam pembukaan negoisasi perdamaian Afghanistan. Seremoni pembukaan itu dihelat di Doha, Qatar, Sabtu (12/9/2020).

Hal itu terungkap dalam unggahan akun Twitter resminya, @Menlu_RI, Minggu (13/9/2020) sore. Dia mengaku merasa terhormat bisa ikut serta dalam agenda yang disebutnya bersejarah itu.

Dia menegaskan komitmen Indonesia dalam mendukung perdamaian di Afghanistan, termasuk dengan mendorong partisipasi perempuan sebagai agen perdamaian.

"Sebuah kehormatan untuk berpartisipasi pada pembukaan bersejarah negosiasi perdamaian Afghanistan," demikian cuitan akun resmi itu.

Retno menekankan pentingnya proses perdamaian yang dipimpin dan dimiliki Afghanistan serta didukung oleh kondisi yang kondusif untuk pembicaraan damai. Proses negosiasi itu, sebut Menlu Retno, merupakan satu langkah maju. Namun, dia mengingatkan masih banyak langkah ke depan yang diperlukan Afghanistan untuk mencapai perdamaian itu.

"Jangan pernah berhenti mengambil langkah untuk mencapai impian Anda tentang perdamaian yang berkelanjutan di Afghanistan," kata Retno.

Dalam sejumlah kesempatan, Menlu Retno terus menyuarakan dukungannya terhadap perdamaian di Afghanistan dan sejumlah negara lain termasuk di Palestina dan Rakhine, Myanmar. Pemerintah Indonesia juga mendistribusikan bantuan finansial Afghanistan melalui Komite Internasional Palang Merah (ICRC).

Pada Juni lalu, Menlu dilaporkan berkomunikasi intens dengan Afghanistan untuk mendorong perdamaian antara pemerintah setempat dengan Taliban. Direktur Timur Tengah Achmad Rizal Purnama mengatakan hal ini terungkap setelah Menlu Retno berkomunikasi dengan utusan khusus Amerika Serikat untuk Afghanistan.

Fokus pembicaraan Menlu Retno adalah mendorong pencegahan tindak kekerasan, pelepasan tawanan baik Taliban maupun pemerintah Afghanistan.

"Dan yang paling penting Intra-Afghan negotiation. Saat ini fokus pembicaraan mereka tentu bagaimana memastikan proses perdamaian pada akhir Februari bisa langsung dirasakan di lapangan," tuturnya, Rabu (10/6/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini