Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah emiten di bidang energi dan pertambangan semakin ekspansif di bisnis kelistrikan melalui proyek pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU.
Emiten pertambangan mulai dari batu bara hingga minyak dan gas terus melirik peluang proyek setrum agar dapat memacu kontribusi bisnis itu terhadap total pendapatan perseroan sehingga mempertahankan pertumbuhan kinerja di tengah gejolak harga komoditas.
Belum lama ini, PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) memberikan pinjaman kepada anak usahanya, PT Indo Raya Tenaga (PT IRT), senilai US$252,75 juta untuk menggarap PLTU Jawa 9 dan 10 dengan kapasitas 2 x 1.000 MW di Suralaya, Banten.