Ekspor Batu Bara Hingga Juli 2020 Turun 11 Persen

Bisnis.com,14 Sep 2020, 14:22 WIB
Penulis: Denis Riantiza Meilanova
Alat berat beroperasi di kawasan penambangan batu bara Desa Sumber Batu, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Rabu (8/7/2020). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Bisnis.com, JAKARTA--Realisasi ekspor batu bara sampai dengan Juli 2020 turun signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, baik dari sisi volume maupun nilai ekspor.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat volume ekspor batu bara hingga Juli 2020 mencapai 238 juta ton. Realisasi ini turun 11 persen dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai 266 juta ton.

Sedangkan dari sisi nilai ekspor, realisasi tercatat mencapai US$10,13 miliar atau turun 22 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun sebelumnya.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan bahwa penurunan kinerja ekspor batu bara disebabkan dampak pandemi Covid-19 yang mengakibatkan penurunan kebutuhan batu bara di pasar global.

"Disebabkan penurunan kebutuhan di mana India turun 20 persen dan Korea Selatan turun 15 persen," ujar Arifin dalam acara The 5th Save Indonesian Coal 2020, Senin (14/9/2020).

Selain itu, imbuh Arifin, penurunan juga dipengaruhi adanya kebijakan negara importir utama batu bara, yakni India dan China, yang lebih memprioritaskan pemanfaatan batu bara produksi dalam negeri.

Pembatasan impor batu bara oleh China dan India, serta berkurangnya permintaan batu bara dari Korea Selatan, Filipina, dan Jepang menyebabkan kondisi oversupply batu bara di pasar global.  Hal ini mengakibatkan jatuhnya harga batu bara di pasar internasional.

Harga Batubara Acuan (HBA) pada September 2020 turun hingga US$49,42 per ton atau turun 25 persen dibandingkan HBA Januari 2020 US$65,93 per ton.  Menurut Arifin, HBA pada September 2020 merupakan yang terendah sejak 2009.

Dalam mengantisipasi permintaan pasar ekspor, Arifin mendorong produsen batu bara untuk merealisasikan rencana hilirisasi batu bara. Selain itu, juga mencari pasar ekspor ke semua negara, terutama negara-negara di Asia selain China dan India.

"Di Asia kita masih ada harapan tumbuhnya market batu bara.  Di negara lain, Amerika, Eropa cenderung untuk bisa menggantikan batu bara dengan sumber-sumber gas maupun sumber EBT," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini