Program Budi Daya Perikanan NTT Didukung Anggaran Rp156 Miliar

Bisnis.com,14 Sep 2020, 10:20 WIB
Penulis: Newswire
Salah satu lokasi budi daya ikan yang dilakukan Provinsi Nusa Tenggara Timur di perairan Labuan Kelambu, Kabupaten Ngada./Antara-Humas Setda NTT

Bisnis.com, KUPANG - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menargetkan budi daya sebanyak 3 juta ekor ikan yang menyebar di lima kabupaten di antaranya Rote Ndao, Ngada, Lembata, Malaka, dan Flores Timur.

"Untuk usaha budi daya tiga juta ekor ikan ini pemerintah provinsi menyiapkan anggaran sekitar Rp156 miliar lebih," kata Kepala Asisten Perekonomian dan Pembangunan Daerah Setda Provinsi NTT, Samuel Rebo, di Kupang, Senin (14/9/2020).

Ia menjelaskan, jenis ikan yang dibudidayakan di antaranya ikan kakap dan kerapu dengan sistem keramba jaring apung di Mulut Seribu Rote Ndao, Labuan Kelambu Ngada, Teluk Hadakewa Lembata dan perairan Hasan Maubesi Malaka. Sedang budi daya bandeng di wilayah Tiwatobi, Flores Timur

Samuel Rebo menjelaskan, budi daya ikan ini dilakukan dengan dukungan anggaran yang dipersiapkan dari pinjaman pemulihan ekonomi nasional (PEN) daerah yang diajukan pemerintah Provinsi NTT ke pemerintah pusat dengan total nilai sebesar Rp1,5 triliun.

Dari nilai pinjaman yang diajukan, telah disepakati sebesar Rp189,7 miliar pada tahap pertama yang disalurkan PT Sarana Multi Infrastruktur.

Pinjaman daerah ini, kata dia, akan dimanfaatkan untuk pembangunan berbagai sektor seperti pertanian, peternakan, kehutanan, pembangunan infrastruktur, dan budidaya perikanan yang disiapkan sekitar Rp156 miliar.

Samuel Rebo menambahkan, usaha budi daya ikan ini merupakan salah satu langkah pemerintah provinsi untuk menghidupkan sektor produktif guna memulihkan perekonomian NTT yang terdampak pandemi virus Corona atau Covid-19.

"Pemerintah provinsi menargetkan masyarakat penerima manfaat dari program budi daya perikanan ini sekitar 1.014 orang," katanya.

Ia menambahkan, pemerintah provinsi melalui Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, dalam berbagai kesempatan terus menyemangati masyarakat untuk kembali berproduksi untuk mempercepat pemulihan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini