Anak Usaha Waskita Karya (WSKT) Kucurkan Pinjaman Rp612 Miliar untuk Proyek Tol

Bisnis.com,15 Sep 2020, 17:37 WIB
Penulis: Ria Theresia Situmorang
Gedung Waskita Heritage. Gedung ini merupakan kantor pusat PT Waskita Karya (Persero) Tbk, terletak di Jalan M.T Haryono, Jakarta./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konstruksi PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) mengumumkan transaksi afiliasi berupa pemberian pinjaman dari anak usaha perseroan PT Waskita Toll Road (WTR). Nilai transaksi mencapai Rp612,12 miliar.

Berdasarkan keterangan emiten berkode saham WSKT tersebut di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (15/9/2020), WTR memberikan fasilitas pinjaman secara tunai kepada anak usahanya yaitu PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT).

Latar belakang dilakukan transaksi WTR dengan CCT adalah untuk porsi pendampingan 30 persen pembiayaan kredit investasi dan kebutuhan operasional pembangunan jalan tol ruas Cimanggis - Cibitung.

“Besarnya bunga atas fasilitas ini adalah 17 persen per tahun dari jumlah utang pinjaman yang terutang,” tulis keterangan yang ditandatangani oleh Senior Vice President Corporate Secretary Shastia Hadiarti.

Dijelaskan dalam surat tersebut bahwa jangka waktu pinjaman pemegang saham yaitu sampai dengan tanggal 14 September 2021, berlaku efektif sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian.

Utang pokok berikut perhitungan bunga ditambah kewajiban perpajakan, serta denda, wajib dibayar atau dilunasi dengan cara satu kali pembayaran bersamaan pada saat jatuh tempo.

Nilai transaksi ini adalah 2,37 persen dari ekuitas WSKT sebesar Rp25,82 triliun per Juni 2020, dan nilai transaksi ini adalah 2,88 persen dari ekuitas WTR sebesar Rp21,25 triliun per Juni 2020.

“Transaksi yang dilakukan merupakan transaksi afiliasi karena WTR melakukan transaksi dengan CCT sebagai anak perusahaan dimana perseroan memiliki 81,47 persen dari modal disetor WTR, dan WTR memiliki saham sebesar 90 persen pada CCT,” sambung manajemen.

Berdasarkan analisa kelayakan, rencana transaksi menghasilkan NPV (net present value) positif dan IRR (internal rate of return) diatas discount factor yang digunakan yang didasarkan atas suku bunga investasi yang berlaku di pasar.

Berdasarkan bisnis plan WTR, pinjaman pemegang saham WTR diasumsikan akan selesai pada periode 2022, sehingga tidak terdapat potensi untuk mengkonversi jumlah terutang perusahaan kepada WSKT menjadi saham (debt to equity swap).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini