Didorong Stimulus, Inflasi Inggris Turun Terendah dalam 5 Tahun

Bisnis.com,16 Sep 2020, 14:40 WIB
Penulis: Reni Lestari
Warga Inggris di masa pandemi Covid-19. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Tingkat inflasi Inggris turun ke level terendah sejak 2015 bulan lalu didorong oleh pemotongan pajak pemerintah dan stimulus lain.

Inflasi sebesar 0,2 persen pada Agustus sedikit lebih tinggi dari perkiraan para ekonom sebesar 0 persen.

Namun, penurunan inflasi pada Juli hingga pada angka 1 persen masih yang terbesar sejak 2008. Penurunan itu adalah tanda terbaru dari volatilitas yang disebabkan oleh pandemi, yang membuat output menyusut lebih dari 20 persen di kuartal kedua.

Penurunan harga pada bulan lalu disebabkan langkah-langkah pemerintah untuk mendukung bisnis, termasuk pemotongan pajak penjualan sementara untuk perusahaan perhotelan, dan subsidi untuk beberapa makanan restoran.

Para ekonom memperkirakan kenaikan dalam beberapa bulan mendatang. Sedangkan Gubernur Bank of England Andrew Bailey memprediksi suku bunga tidak akan berubah negatif dalam jangka pendek.

Namun, inflasi telah berada di bawah setengah dari target BOE 2 persen sejak April. Angka yang rendah dapat menjadi argumen untuk pelonggaran kebijakan lebih lanjut yang diharapkan pada akhir tahun ini.

Harga makanan di restoran dan kafe turun 5,5 persen dari Juli dan turun 2,6 persen dari tahun sebelumnya. Penurunan tersebut mencerminkan fakta bahwa konsumen membayar tarif bersubsidi selama bulan tersebut, sedangkan sisanya dibayar oleh pemerintah.

Ada juga tekanan penurunan dari tarif penerbangan yang mencatat penurunan pertama dalam sebulan setelah pembatasan virus cCorona membuat perjalanan internasional terhenti. Harga turun 1 persen dibandingkan dengan kenaikan 22,4 persen tahun sebelumnya, dengan penurunan didorong oleh rute Eropa.

Harga pakaian dan alas kaki naik lebih sedikit bulan lalu dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tekanan yang mengimbangi inflasi berasal dari gim, mainan dan hobi, akomodasi, jasa angkutan jalan dan mobil bekas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini