Bisnis.com, JAKARTA - Setiap kebijakan, ibarat koin yang memiliki dua sisi, tak terkecuali wacana pemerintah membangkitkan sektor otomotif lewat insentif pembebasan pajak mobil baru.
Dari sisi perusahaan pembiayaan atau multifinance, PT Mandiri Tunas Finance (MTF) tentunya menyambut baik kebijakan ini, dengan tetap mempersiapkan risiko implikasi negatifnya.
Direktur Sales dan Distribusi Mandiri Tunas Finance Harjanto Tjitohardjojo menjelaskan salah satunya, yaitu harga used car atau bekas mobil tersebut diproyeksi jatuh.
"Tujuan pemerintah baik menurut saya, agar industri otomotif bisa tumbuh karena harga lebih terjangkau. Tapi hal yang harus dipertimbangkan [multifinance], yaitu harga jual kendaraan bekasnya akan jatuh," jelasnya kepada Bisnis, Rabu (16/9/2020).
Namun Harjanto optimistis, manfaat kebijakan ini memang besar bagi sektor otomotif dan industri multifinance selaku penopangnya, sementara sisi negatifnya terbilang masih bisa diantisipasi.
"Di leasing itu baru terasa akan terpengaruh, saat unit tarikan dilelang. Harganya bisa turun cukup dalam jika harga bekasnya jatuh. Memang di sisi lain, ini akan membantu pertumbuhan pembelian kendaraan, juga membantu pertumbuhan pembiayaan baru multifinance," tambahnya.
Seperti diketahui, Kementerian Perindustrian tengah mengusulkan relaksasi pajak pembelian mobil baru kepada Kementerian Keuangan.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sebelumnya mengungkap upaya ini diharapkan dapat menstimulus pasar, mendongkrak daya beli masyarakat, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor otomotif di tengah masa pandemi Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel