Konten Premium

Kisah Kedelai Impor, Perang Dagang, dan Nestapa Tahu Tempe Indonesia

Bisnis.com,16 Sep 2020, 22:06 WIB
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Pekerja memproduksi tahu dari bahan kedelai di salah satu sentra produksi tahu di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (10/8/2020). Menurut salah satu produsen, produksi tahu menurun sekitar 50 persen dari rata-rata 200 kuintal per hari menjadi 100 kuintal akibat naiknya harga kedelai impor karena pandemi COVID-19./ANTARA FOTO-Harviyan Perdana Putra

Bisnis.com, JAKARTA — Sejak April 2020, Amir mengurangi produksi di pabrik tahu yang dia warisi dari bapaknya. Kendati masih ada saja kebutuhan stok dari pedagang pasar, pengusaha asal Yogyakarta itu mengatakan hampir 50 persen restoran dan industri kuliner menghentikan permintaan.

“Warung-warung [tempat makan] banyak yang tutup karena corona. Jadi, mau bagaimana lagi,” kata pria berusia 37 tahun itu kepada Bisnis, Rabu (16/9/2020).

Belum juga masalah penurunan permintaan itu bisa dipecahkan, kini beban baru menantinya. Amir terancam makin kehilangan omzet lantaran fenomena kenaikan harga kedelai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini