Restrukturisasi Rp4,51 Triliun, Ini Strategi Bank Jateng Tekan Kredit Bermasalah

Bisnis.com,16 Sep 2020, 19:19 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
Kantor Bank Jateng/bankjateng.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) aktif melakukan monitoring agar debitur restrukturisasi dapat kembali lancar memenuhi kewajibannya.

Direktur Bisnis Ritel dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya menyebutkan perseroan telah melakukan restrukturisasi kepada 15.511 debitur dengan nilai outstanding Rp4,51 triliun sampai dengan 14 September 2020.

Perseroan berharap usaha debitur dapat kembali bangkit setelah direstrukturisasi. Jikapun terdapat debitur yang sulit bangkit, Bank Jateng membuka peluang untuk restrukturisasi tahap ke-2.

"Kami berharap tidak ada yang menjadi potensi NPL sepanjang kami melakukan monitoring yang disiplin sebulan sekali," katanya, Rabu (16/9/2020).

Dia menyampaikan Bank Jateng aktif melakukan monitoring kepada para nasabah. Dengan langkah itu, perseroan dapat segera mengambil langkah restrukturisasi yang disesuaikan dengan kemampuan cash flow nasabah.

"Monitoring dilakukan setiap hari atas kepatuhan membayar nasabah sesuai perjanjian kredit yang sudah disepakati dengan nasabah," lanjutnya.

Setelah restrukturisasi dilakukan, Bank Jateng tetap memonitor pembayaran nasabah. Langkah ini agar perseroan dapat segera mengambil langkah-langkah antisipasi apabila pelaksanaan restrukturisasi tidak sesuai dengan yang telah disepakati dengan nasabah.

Jika usaha nasabah telah membaik, maka kewajiban akan dikembalikan ke angsuran normal. Pengembalian ke angsuran normal dilakukan dalam dua periode, yakni September-Desember 2020 dan Januari-Maret 2021.

"Kami optimis strategi ini dapat mendorong banyaknya debitur yang restrukturisasi sudah kembali normal. Namun jika kondisi Covid-19 tidak segera membaik dan ada restrukturisasi tahap ke-2, tentunya kami akan memanfaatkan fasilitas restrtuturisasi tahap ke-2 tersebut," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini