Bisnis.com, JAKARTA - Federal Reserve memberi sinyal bahwa suku bunga mendekati nol akan bertahan hingga 2023 untuk mengangkat ekonomi dari resesi virus Corona.
Pembuat kebijakan Federal Reserve mengisyaratkan bahwa suku bunga mendekati nol akan bertahan hingga 2023. Kebijakan moneter tersebut juga diharapkan bisa membantu ekonomi AS dalam pulih dari dampak virus corona.
Mengutip dari Business Insider, Kamis (17/9/2020), dalam proyeksi ekonomi terbaru yang diterbitkan Rabu, 16 dari 17 pejabat Fed mengatakan mereka berencana untuk mempertahankan suku bunga pada level yang secara historis rendah hingga 2022. Tiga belas pejabat memperkirakan suku bunga akan tetap mendekati nol hingga 2023.
Sementara itu, proyeksi baru mengikuti kesimpulan dari pertemuan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal. Bank sentral AS memilih untuk menahan suku bunga acuan dalam kisaran 0 persen hingga 0,25 persen, serta melanjutkan pembelian asetnya.
"FOMC mengharapkan mempertahankan sikap akomodatif kebijakan moneter sampai lapangan kerja maksimum dan tingkat inflasi rata-rata 2 persen tercapai," seperti dikutip dari pernyataan.
Hasil lain dari kerangka kebijakan baru Fed yakni berencana menargetkan sasaran inflasi pada level 2 persen dalam jangka waktu yang lebih lama.
Jerome Powell dan pembuat kebijakan lainnya telah berulang kali menekankan bahwa kebijakan moneter tidak cukup untuk menarik ekonomi keluar dari keterpurukan akibat virus corona. Adapun inflasi AS diperkirakan mencapai 1,2 persen pada 2020, atau hampir setengah dari target bank sentral.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel