Terus Melemah, Penjualan Mobil di Eropa Diperkirakan Anjlok 20 Persen

Bisnis.com,17 Sep 2020, 14:57 WIB
Penulis: Reni Lestari
Salah satu fasilitas produksi mobil di Eropa/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan mobil yang sangat lemah menunjukkan bahwa industri otomotif menghadapi tahun yang lebih buruk dari yang diperkirakan. Kondisi ini juga kemungkinan akan memperlambat pemulihan.

Dilansir dari Bloomberg, Asosiasi Produsen Mobil Eropa mengatakan pendaftaran kendaraan penumpang turun 18 persen pada Agustus 2020. Sedangkan penjualan pada Juli hanya turun 3,7 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Angka tersebut lebih buruk dari penurunan yang diperkirakan sebesar 15 persen. Michael Dean, seorang analis Bloomberg Intelligence melaporkan berdasarkan data dari lima negara teratas di Eropa yang menyumbang hampir tiga perempat penjualan.

Penurunan itu mengejutkan mengingat terdapat ekspektasi penangguhan permintaan selama lockdown dan diperkirakan akan meningkat ketika aturan dilonggarkan.

"Penjualan berada di jalur penurunan setidaknya 20 persen pada 2020 dan penurunan tersebut mungkin lebih buruk jika kemunduran pada Agustus merupakan indikasi bahwa lonjakan permintaan pada Juli hanyalah pemulihan jangka pendek yang didukung oleh subsidi," tulis Dean, dilansir Bloomberg, Kamis (17/9/2020).

Di saat subsidi pemerintah membantu pemulihan penjualan dalam beberapa bulan terakhir, program scrappage Prancis yang menawarkan subsidi 5.000 euro (US$5.900) untuk pembelian mobil baru berakhir pada Juli. Lonjakan tingkat infeksi virus corona di Prancis dan Spanyol kini menjadi ancaman baru.

Pendaftaran mobil baru di Eropa telah turun hampir sepertiga tahun ini menjadi 7,3 juta. Penjualan bertahan lebih baik di AS dan mulai tumbuh lagi di China.

Kanselir Jerman Angela Merkel dengan tegas menolak untuk memenuhi permintaan industri otomotif akan bantuan tambahan. Kemerosotan telah berdampak besar pada pemasok yang mengalami penurunan pesananan dan ditekan untuk memangkas harga.

Continental AG, salah satu produsen suku cadang terbesar di dunia, mengatakan bulan ini akan memangkas sebanyak 30.000 pekerjaan, sementara Schaeffler AG menyisihkan 4.000 posisi dan menutup atau menjual beberapa pabrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini