Bisnis.com, JAKARTA – Krisis ekonomi 1998 menata ulang konglomerasi Indonesia. Para taipan yang gemar berekspansi harus terduduk dan melihat ke dalam bisnisnya agar selamat.
Demikian juga yang terjadi di PT Astra International Tbk (ASII), setelah keluarga William Soeryadjaya melepas seluruh kepemilikan di Astra akibat skandal Bank Summa, para konglomerat yang memborong saham Astra 7 tahun kemudian yang harus menata ulang bisnisnya.
Krisis ekonomi 1998 yang ditandai dengan merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar membuat neraca utang perusahaan Indonesia membengkak. Akibatnya pendapatan dalam rupiah dan membayar utang dolar membuat perusahaan rugi besar.