Bisnis.com, JAKARTA - PT Penjaminan Jamkrindo Syariah atau akrab disebut JamSyar optimistis tetap mencatatkan kinerja positif dengan ikut berperan dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Direktur Utama JamSyar Gatot Suprabowo mengungkap bahwa sudah ada lebih dari 129.000 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menerima penjaminan dari JamSyar terhadap kredit modal kerja barunya di perbankan.
"Dari 27 Juli 2020 hingga hari ini, JamSyar sudah bekerja sama dengan 10 bank penyalur, dan telah menjamin 129.084 UMKM dengan total volume Rp591,38 miliar atau rata-rata pembiayaan per terjamin Rp4,5 juta," jelasnya,
Sekadar informasi, 10 bank yang menjadi penyalur kredit UMKM yang bekerja sama dengan JamSyar, yakni BRI Syariah, Mandiri Syariah, BRI Syariah, BTN Syariah, Bank Jatim Syariah, BTPN Syariah, Maybank Syariah, Bank Jateng Syariah, Bank NTB Syariah, dan Bank Aceh Syariah.
Gatot menjelaskan bahwa dengan adanya program penjaminan dari PEN ini, JamSyar pun optimistis mampu tetap mencatatkan pertumbuhan kinerja dan meneruskan tren positif sejak berdiri pada 19 September 2014.
Volume penjaminan sepanjang 2020 ditarget di angka Rp33,5 triliun, naik dari pencapaian tahun 2019 sebesar Rp28,78 triliun. Sementara itu, realisasi penjaminan per Agustus 2020 telah mencapai Rp22,4 triliun.
"Volume penjaminan rata-rata tumbuh signifikan dengan pertumbuhan selama lima tahun terakhir di atas 60%. Hal ini menandakan produk penjaminan JamSyar dapat diterima para konsumen atau mitra kerja," ungkapnya.
Imbal jasa kafalah cash basis pun ditargetkan meningkat dari Rp333,8 miliar sepanjang 2019 ke angka 378,1 miliar sepanjang 2020. Terkini, JamSyar sendiri telah merealisasikan imbal jasa cash basis Rp280,22 miliar.
Terakhir, imbal jasa accrual basis juga diproyeksi naik dari Rp215,4 miliar ke target Rp244,7 miliar, dengan realisasi per Agustus 2020 mencapai Rp175,5 miliar.
Gatot menambahkan, meskipun dalam kondisi pandemi, kinerja JamSyar menunjukkan perusahaan masih tetap survive dan eksis. Per 31 Agustus 2020, total aset Jamsyar sebesar Rp1,25 triliun, sedangkan ekuitas Jamsyar sebesar Rp658,43 miliar.
Melihat kinerja ini, Gatot optimistis kinerja positif perusahaan bakal berlanjut. Peningkatan jumlah terjamin yang juga disumbang lewat program PEN, menunjukkan bahwa Jamsyar sudah lama berperan dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel