Pandemi Covid-19, Pusat Perbelanjaan Paling Terdampak

Bisnis.com,17 Sep 2020, 17:09 WIB
Penulis: Yanita Petriella
Salah satu mal di Jakarta sepi ketika diterapkan PSBB./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Pusat perbelanjaan menjadi subsektor properti yang terdampak paling dalam selama pandemi Covid-19. 

Pasalnya, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat adanya pembatasan operasional pusat perbelanjaan. 

Director Research Consultancy Savills Indonesia Anton Sitorus mengatakan selama pandemi semester I tahun ini terdapat penurunan penyerapan mal sebesar 77 persen dibandingkan dengan tahun lalu. 

Dia mengatakan kondisi penyewaan ruang di pusat perbelanjaan Jakarta cukup menantang akibat jumlah pengunjung yang sangat minim dan berpengaruh terhadap tenant sejak diberlakukannya PSBB. 

Hal itu juga berdampak pada ekspansi ritel baru, sehingga ekspnsi menjadi stagnan akibat pandemi ini.

"Sejak 2018, memang supply pusat perbelanjaan telah menurun atau sedikit. Tahun lalu penyerapan cukup tinggi, tetapi tahun ini kembali turun akibat pandemi," ujarnya pada Kamis (17/9/2020).

Namun demikian, menurutnya, tingkat hunian tetap stabil di 90 persen dengan minimnya pasokan baru.

Sampai akhir tahun ini, dia memprediksi kekosongan pusat perbelanjaan akan naik di angka 12 persen hingga 13 persen dari yang saat ini sekitar 10 persen, karena banyak penyewa tenant yang memutuskan hengkang.

"Tingkat kekosongan akan kembali membaik di tahun depan. Pusat perbelanjaan cukup beruntung karena pasokan sangat minim sepanjang semester I/2020," tutur Anton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini