BRI Catatkan Implementasi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Rp230,2 Triliun

Bisnis.com,17 Sep 2020, 12:56 WIB
Penulis: Ni Putu Eka Wiratmini
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) Sunarso didampingi direksi lainnya menyimak pertanyaan awak media sesuai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di Jakarta, Selasa (18/2/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mencatat total dana yang telah disalurkan perseroan selama menjadi mitra pemerintah dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional adalah senilai Rp230,2 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso menyebutkan dana tersebut terdiri dari implementasi delapan program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Perinciannya, untuk restrukturisasi kredit senilai Rp189,1 triliun, penempatan uang negara Rp30 triliun, penjaminan kredit UMKM Rp3,64 triliun, subsidi bunga UMKM Rp1,96 triliun, penjaminan kredit korporasi padat karya yang masih berlangsung, bantuan produktif usaha mikro (BPUM) Rp3,7 triliun, KUR Super Mikro Rp289,8 miliar, dan subsidi gaji atau buruh Rp1,5 triliun.

Menurutnya, agar stimulus-stimulus yang disalurkan pemerintah melalui BRI berlangsung dengan lancar dan tepat sasaran, setidaknya harus dipenuhi empat kriteria. Pertama yakni pendaaan yang salah satunya telah disediakan pemerintah melalui APBN. Kedua, penerima yang telah terdata. Ketiga, sistem yang reliable dan kredibel. Keempat, sosialisasi dan edukasi secara langsung kepada masyarakat.

"Dari 4 syarat untuk sampai ke masyarakat, supaya tepat sasaran, dibutuhkan 4 hal ini, BRI sediakan 3 syarat terakhir, yang pertama dari pemerintah," katanya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi XI, Kamis (17/9/2020).

Khusus untuk penempatan uang negara senilai Rp10 triliun, Sunarso mengungkapkaan BRI telah berhasil mencapai target penyaluran seilai Rp30 triliun pada 7 Agutus 2020 ke 695.750 debitur.

Perinciannya, untuk segmen Mikro-KUR senilai Rp12,12 triliun kepada  477.739 debitur, kemudian Rp9,53 triliun kepada 201.628 debitur mikro non-KUR, serta Rp8,53 triliun kepada 16.384 debitur kecil, ritel, dan menengah.

Dari sisi lokasi penyebarannya, kredit tersebut disalurkan ke seluruh wilayah Indonesia yang didominasi oleh wilayah Jawa.

"Sebaran kami punya 19 kantor wilayah, kami target masing-masing wilayah, pastilah yang paling besar itu adalah wilayah-wilayah Jawa Selatan, kalau UMKM masih banyak Jawa dan Jawa dominasi Jawa bagian selatan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini