Beda Dengan Penceramah Bersertifikat, Kemenag Rilis Program Ini

Bisnis.com,18 Sep 2020, 13:59 WIB
Penulis: Oktaviano DB Hana
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi/Kemenag

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Agama resmi merilis program Penguatan Kompetensi Penceramah Agama. Program ini ditegaskan bukan sertifikasi penceramah agama yang beberapa waktu terakhir mendapatkan sorotan publik.

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi yang meresmikan peluncuran itu mengatakan bahwa program ini bukanlah sertifikasi penceramah agama.

"Tapi lebih ke pembinaan teknis dalam rangkat penguatan kompetensi penceramah agama," jelas Wamenag, di Jakarta, Jumat (18/9/2020), seperti dikutip dari laman resmi Kemenag.

Zainut memerinci, program ini tidak hanya dilaksanakan oleh Ditjen Bimas Islam, tetapi juga oleh Ditjen Bimas Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha, serta Pusat Pembinaan dan Pendidikan (Pusbindik) Khonghucu.

“Ini bukan sertifikasi. Tidak ada paksaan untuk mengikuti program ini. Sifatnya sukarela. Karenanya, yang tidak ikut Bimtek juga tidak terhalang haknya untuk terus berdakwah. Kemenag akan menjalin kerja sama dengan Majelis serta Lembaga atau Ormas Keagamaan,” kata Zainut.

Menurut Wamenag, Kementerian Agama sangat concern dalam mendorong peran yang lebih luas dari para penceramah dalam pembangunan bidang agama. Apalagi, tantangan keberagamaan semakin beragam seiring perubahan zaman yang cepat.

Banyak perubahan perubahan sosial terjadi yang disebabkan laju modernitas dengan beragam produknya. Namun, apapun tantangan itu, Wamenag yakin para penceramah dan tokoh agama akan tetap tegar mengemban amanah merawat keberagamaan dengan baik.

“Karena itu, Kemenag terus membuka diri dan juga proaktif menjalin kerjasama dan kemitraan dengan seluruh ormas keagamaan dalam optimalisasi peran para penceramah,” tutur Wamenag.

Rilis program ini diawali dengan sosialisasi yang digelar Ditjen Bimas Islam dan dihadiri lebih sembilan puluh penceramah perwakilan dari 53 lembaga sosial keagamaan.

“Kami melihat ada banyak sosok penceramah yang telah eksis mengedukasi masyarakat dengan bahasa agama yang ringan dan mudah dipahami. Ini adalah bukti betapa kita sangat kaya dengan sosok-sosok berwawasan moderat," pungkas Zainut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini