Tiga Hal Ini Hantui Nakes Saat Mendampingi Pasien Covid-19

Bisnis.com,18 Sep 2020, 01:45 WIB
Penulis: Newswire
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus/Antara-Reuters

Bisnis.com, JENEWA - Tertular Covid-19 dari pasien atau menularkan virus yang terbawa ke rumah menjadi hal yang mencemaskan bagi para tenaga kesehatan.

Angka risiko penularan Covid-19 di kalangan para tenaga kesehatan tergolong tinggi. Di luar itu, mereka juga harus menghadapi sejumlah tekanan psikologi.

WHO menyebutkan sekitar 14 persen atau satu dari tujuh kasus Covid-19 yang dilaporkan ke organisasi kesehatan dunia tersebut terjadi pada petugas kesehatan. Di beberapa negara angkanya bahkan meningkat menjadi 35 persen, kata badan itu, Kamis (17/9/2020).

WHO menyerukan agar petugas medis garis depan diberikan peralatan pelindung untuk mencegah mereka terinfeksi virus corona baru, dan berpotensi menyebarkannya ke pasien dan keluarga mereka.

"Secara global sekitar 14 persen kasus Covid yang dilaporkan ke WHO terjadi di antara petugas kesehatan dan di beberapa negara sebanyak 35 persen," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Dia menambahkan data terbatas dan sulit untuk mengetahui apakah orang terinfeksi di tempat kerja atau di komunitas mereka.

Tedros berpidato dalam konferensi pers untuk memperingati Hari Keselamatan Pasien Sedunia, di saat jumlah orang yang dilaporkan terinfeksi virus Corona mendekati 30 juta, dengan 938.291 kematian, menurut hitungan Reuters.

“Bukan hanya risiko infeksi. Setiap hari, petugas kesehatan terkena stres, kelelahan, stigma, diskriminasi bahkan aksi kekerasan,” tambahnya.

Guy Ryder, direktur jenderal Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) PBB, mengatakan angka WHO tentang infeksi di antara petugas kesehatan adalah "kesaksian yang mengejutkan".

"Keselamatan pasien juga membutuhkan jaminan keselamatan petugas kesehatan - dua sisi dari mata uang yang sama. Sayangnya terlalu sering jaminan tersebut hilang," kata Ryder.

Kepala program kedaruratan WHO Mike Ryan mengatakan ada tiga hal yang menghantui petugas kesehatan di garis depan wabah penyakit menular.

"Pertama adalah berdiri di sana dan melihat orang meninggal karena Anda tidak dapat membantu mereka. Kedua adalah melihat seorang pekerja jatuh sakit dan tertular, sesama pekerja dan teman Anda.

"Dan yang ketiga - yang paling membebani petugas kesehatan dalam situasi ini - adalah peluang mereka membawa penyakit itu pulang ke keluarga mereka, ke teman mereka, ke anak-anak mereka," kata Ryan.

Lebih dari 1.000 perawat telah meninggal setelah tertular virus tersebut, ujar Dewan Perawat Internasional, sebuah asosiasi yang berbasis di Jenewa, dalam sebuah pernyataan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini