Bunga Deposito Turun Terus, Simpanan Justru Melesat. Kenapa Ya?

Bisnis.com,18 Sep 2020, 19:54 WIB
Penulis: Ni Putu Eka Wiratmini
Karyawan merapikan uang di cash center Bank BNI, Jakarta, Selasa (11/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah tren penurunan suku bunga simpanan, dana pihak ketiga (DPK) bank justru melesat.

Bank Indonesia mencatat pertumbuhan simpanan bank pada Agustus 2020 sebesar 11,64 persen yoy. Sepanjang tahun berjalan, pertumbuhan tersebut pecah rekor karena sebelumnya hanya di level satu digit. Sementara, penyaluran kredit hanya sebesar 1,04 persen secara tahunan.

Staf Ahli Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ryan Kiryanto menjelaskan kenaikan DPK tersebut terlihat karena permintaan kredit yang rendah. Belum lagi, konsumsi masyarakat yang menurun di tengah pandemi dan memilih untuk tetap menyimpan dananya di bank.

Meskipun, pertumbuhan kredit rendah, tetapi realisasinya dinilai masih cukup memuaskan di tengah aktivitas masyarakat yang terbatas selama pandemi.

Menurutnya, bank pun harus menyikapi kondisi ini dengan baik agar tidak terbebani biaya dana. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan menurunkan suku bunga.

"Jadi, ini memang agak anomali, ketika suku bunga simpanan turun, kok DPK naik. Kenaikan memang by accident karena Covid," katanya kepada Bisnis, Jumat (18/9/2020).

Walaupun bank-bank memangkas suku bunga deposito, Ryan menilai masyarakat tidak akan memindahkan dana ke instrumen lain.

Pasalnya, masyarakat masih menilai simpanan di bank jauh lebih aman dan nyaman. Apalagi, tidak semua masyarakat melek investasi sehingga instrumen investasi kemungkinan hanya dilakukan secara terbatas.

Salah satu bank besar, PT Bank Central Asia Tbk. kembali menurunkan suku bunga deposito ke level 3,45 persen per 17 September 2020.

Pada akhir tahun lalu suku bunga deposito BCA masih bertengger di level 4,5 persen. Kemudian, pada Juni 2020, suku bunga deposito BCA turun ke level 3,8 persen. Hingga per 14 Agustus 2020, suku buga deposito BCA untuk semua nilai simpanan dan jangka waktu kompak turun ke level 3,5 persen.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan perseroan memang kembali menurunkan suku bunga karena penghimpunan DPK yang sudah cukup. Penurunan suku bunga pun kemungkinan akan berlanjut menyesuikan dengan kondisi likuiditas bank.

"Dana kami saat ini masih cukup, penurunan suku bunga deposito nantinya bisa iya bisa tidak, tergantung jumlah dana kami," katanya kepada Bisnis, Jumat (18/9/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini